Dukung SPAK, Menag: Ini Strategis Cegah Korupsi

4 Mar 2019
Dukung SPAK, Menag: Ini Strategis Cegah Korupsi

Makassar (Kemenag) --- Jarum jam menunjukkan  pukul 13.00 WITA, ketika gemuruh tepukan tangan 500an Agen Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Kemenag se-Provinsi Sulawesi Selatan riuh menggema di auditorium salah satu hotel di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (02/03) lalu. 

Gemuruh tepukan itu, ditujukan kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang baru saja tiba di auditorium tersebut. Menag hadir di tengah-tengah Agen SPAK Kemenag Sulawesi Selatan guna memberikan dukungan serta menutup kegiatan Sosialisasi SPAK yang dilaksanakan di Kota Daeng tersebut. 

Ini merupakan agenda kelima Menag selama kunjungan kerjanya di Sulawesi Selatan yang dilaksanakan sejak Jumat (01/03). 

Dukungan terhadap gerakan SPAK diberikan Menag karena menurutnya gerakan ini strategis cegah korupsi sekaligus  memiliki dampak besar bagi keberlangsungan peradaban bangsa Indonesia. 

"Gerakan SPAK ini menunjukkan betapa strategisnya peran perempuan dalam pencegahan korupsi," tutur Menag yang kedatangannya juga disambut toss hangat dari sang istri, Trisna Willy yang telah lebih dulu hadir di lokasi. 

Lebih lanjut, Menag menjelaskan betapa penting dan strategisnya peran perempuan dalam membentuk, mendidik, dan menanamkan nilai  bagi kehidupan seorang anak. 

"Penanaman nilai yang paling efektif dan strategis adalah penanaman nilai kebajikan yang datang dari seorang ibu. Karena setiap anak memiliki kedekatan yang luar biasa dengan ibunya,” ujar Menag.

Melalui ibu, maka nilai kebajikan dan nilai moral diinternalisasikan kepada generasi penerus. Penanaman nilai ini menurut Menag menjadi modal bagi seorang anak manusia untuk dapat berperan dalam masyarakat, dan melanjutkan peradaban. 

“Ini agar generasi muda, yang nanti akan melanjutkan peradaban dunia ini tetap mampu terjaga, terpelihara, terawat dengan baik," lanjut Menag.

Melalui SPAK, Menag sangat berharap perempuan Kemenag dapat mendidik dan memberikan contoh sejak dini kepada generasi muda terkait perilaku yang merusak seperti korupsi. Karena hal ini juga tidak sejalan dengan nilai agama. 

"Setiap umat beragama dituntut untuk sedapat mungkin mencegah tindakan merusak, termasuk korupsi," kata Menag. 

Untuk itu, Menag terus mendorong gerakan SPAK Kemenag agar dapat menyebar secara masif dan memberikan dampak nyata bagi penanaman nilai anti korupsi di lingkungan Kemenag. 

Sebelumnya, Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Trisna Willy mengungkapkan hal senada. "Nilai-nilai anti korupsi yang kita sebarkan, sebenarnya adalah nilai-nilai universal yang diajarkan semua agama," ujar Willy. 

Menurutnya, penanaman nilai-nilai kebajikan, termasuk di dalamnya nilai kejujuran dan anti korupsi akan lebih efektif jika dilakukan sejak dari lingkungan keluarga.

Ia pun berpesan agar agen SPAK Kemenag terus meningkatkan komitmen dalam menyebarkan nilai-nilai anti korupsi. 

Willy sendiri diketahui telah mendorong gerakan SPAK di Kemenag sejak tahun 2016. Saat ini Kemenag telah memiliki 269 agen SPAK yang telah mengikuti Training of Trainer (TOT) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Australian Indonesian Partnership for Justice (AIPJ). 

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Wakil Ketua PKK Sulsel Naomi, aktivis AIPJ wilayah Indonesia Timur Ema Husain, dan Pembina Dharmawanita Persatuan Kanwil Kemenag Sulsel. []

Kemenag/diad

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI