FENOMENA MADRASAH BUBAR DAN ISLAMIC FULL DAY SCHOOL (Studi Atas Persepsi dan Aspirasi Masyarakat Muslim Kota Surakarta dan Sekitarnya terhadap MI Dan SDIT)

2 Apr 2007
FENOMENA MADRASAH BUBAR DAN ISLAMIC FULL DAY SCHOOL (Studi Atas Persepsi dan Aspirasi Masyarakat Muslim Kota Surakarta dan Sekitarnya terhadap MI Dan SDIT)

FENOMENA MADRASAH BUBAR DAN ISLAMIC FULL DAY SCHOOL 
(Studi Atas Persepsi dan Aspirasi Masyarakat  Muslim Kota Surakarta dan Sekitarnya  terhadap MI Dan SDIT)

Oleh: Tim Peneliti STAIN Salatiga

 

Puslitbang Pendididkan Agama dan Keagamaan
2006

 

Pendidikan Islam di tanah air belakangan berkembang semakin semarak, seperti kemunculan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) di mana-mana, belum lagi sekolah-sekolah berlatar belakang Islam yang lain. Namun kemunculan  sekolah-sekolah Islam di sisi lain dalam beberapa kasus menggeser keberadaan madrasah. Tim Peneliti Salatiga, atas biaya Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, pada tahun 2006 melakukan penelitian atas fenomena madrasah yang menurun peminatnya karena kehadiran sekolah-sekolah Islam yang baru.

Penelitian ini dilakukan di Kota Surakarta, dengan mengkaji fenomena madrasah dan kehadiran SDIT.  Rumusan penelitian ini adalah : Apa faktor–faktor yang menyebabkan MI bubar? Bagaimana pengelolaan Islamic full day school? Bagaimana persepsi dan aspirasi masyarakat terhadap MI dan SDIT? Bagaimana model MI yang berkualitas sesuai dengan aspirasi masyarakat?  

Penelitian ini berkesimpulan bahwa madrasah mengalami penurunan bahkan bubar dan tergeser oleh sekolah-sekolah baru disebabkan : 1) Kinerja guru rendah, kurang profesional; 2) Kepemimpinan Kepala MI; 3) Lokasi Madrasah kurang strategis, berdekatan dengan SD Inpres; 4) Adanya guru-guru yang bermasalah.

Penelitian ini merekomendasikan; Bagi Pengelola madrasah sebagai berikut : 1) Sebaiknya kreatif, inovatif dan menunjukkan keunggulan MI untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat; 2) Sebaiknya profesional dalam bekerja. 3) Sebaiknya selalu meningkatkan inovasi dan kreativitasnya untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya; 4)    Sebaiknya meningkatkan proses kaderisasi untuk memperluas pengembangan sekolah-sekolah Islam berkualitas.

Rekomendasi bagi Dep. Agama meliputi : 1) Sebaiknya proaktif membina lembaga pendidikan di bawah naungannya; 2) Hendaknya berani bertindak tegas terhadap pegawainya yang indisipliner; 3) Sebaiknya lebih meningkatkan pembinaan bagi guru-guru Depag secara rutin dan berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas; 4) Sebaiknya selektif memberikan ijin pembukaan madrasah baru; 5)Sebaiknya Depag membuat langkah-langkah strategis dan aktif di saat menemukan adanya gejala MI yang akan bubar.***

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI