Gandeng BRIN, Pustrajak Penda Bahas Model Ekosistem Filantropi untuk Guru Agama Non ASN

15 Mei 2025
Gandeng BRIN, Pustrajak Penda Bahas Model Ekosistem Filantropi untuk Guru Agama Non ASN
Kegiatan bertajuk ‘Model Ekosistem Filantropi untuk Pendidikan Agama dan Keagamaan' yang diselenggarakan Pustrajak Penda di Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Jakarta (BMBPSDM)---Pusat Strategi Kebijakan Pendidikan Agama dan Keagamaan (Pustrajak Penda) Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengembangkan model ekosistem filantropi di bidang pendidikan agama dan keagamaan, termasuk bagi guru madrasah non-ASN.

 

Pembahasan konseptual tersebut dibahas dalam forum yang bertajuk ‘Model Ekosistem Filantropi untuk Pendidikan Agama dan Keagamaan' yang digelar di Jakarta, Rabu (14/5/2025).

 

Kepala Pustrajak Penda Rohmat Mulyana Sapdi menyampaikan apresiasinya kepada tim peneliti BRIN yang menjadi mitra dalam kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa penguatan filantropi di sektor pendidikan agama adalah isu strategis yang perlu didukung bersama.

 

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya merumuskan strategi kebijakan untuk mendorong peran filantropi dalam mendukung keberlanjutan dan peningkatan mutu pendidikan agama dan keagamaan di Indonesia,” ujarnya.

 

Menurutnya, kebutuhan akan dukungan non-APBN, termasuk dari sektor filantropi, semakin mendesak di tengah kompleksitas tantangan yang dihadapi pendidikan agama dan keagamaan saat ini.

 

“Kami ingin merancang model ekosistem yang tidak bersifat insidental, tetapi mampu membangun sinergi jangka panjang antara pemangku kepentingan, baik di pusat maupun daerah,” tambahnya.

 

Rohmat berharap forum ini dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang konkret dan aplikatif dalam membangun ekosistem filantropi yang berpihak pada pendidikan berbasis nilai-nilai keagamaan.

 

“Kegiatan ini juga merupakan bagian dari penguatan moderasi beragama melalui peningkatan kualitas pendidikan yang adil, merata, dan relevan dengan perkembangan zaman,” tutur Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini.

 

Rohmat menambahkan, hasil pertemuan ini akan menjadi dasar penyusunan naskah kebijakan strategis yang akan didorong untuk masuk ke dalam program-program kementerian serta kerja sama lintas sektor, termasuk dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

 

Forum yang digelar di Jakarta ini menghadirkan peneliti BRIN M. Murtadlo sebagai narasumber. Diskusi yang dipandu Juju Saefuddin dari BRIN ini berlangsung konstruktif dan mendalam, membahas berbagai potensi, tantangan, dan model kolaborasi antara sektor publik dan filantropi dalam membangun ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan.

 

Mustofa Asrori

 

Penulis: Musthofa Asrori
Sumber: Pustrajak Penda
Editor: Barjah dan Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI