Jakarta (Balitbang Diklat)---Gebyar Nuzulul Qur’an yang diselenggarakan Balitbang Diklat Kementerian Agama memasuki hari ke-2. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk pameran sembilan mushaf Al-Qur’an fenomenal, layanan tashih, dan belajar membuat kaligrafi pada batik, semakin menarik minat para pengunjung.

Sri Wahyuni (58), pengunjung yang hadir, sangat antusias melihat produk-produk yang dipamerkan. Menurutnya, dirinya menjadi tahu saat mushaf-mushaf tersebut dipamerkan.

“Al-Qur’an Braille dan Al-Qur'an Bahasa Isyarat ini sangat bagus untuk diekspos atau disosialisasikan, supaya mereka lebih banyak mengenal Kementerian Agama yang memiliki produk-produk Al-Qur’an. Artinya, mereka merasa diperhatikan,” ucapnya di Jakarta, Selasa (11/4/2023).

Menurut Sri, dengan adanya Al-Qur’an Braille dan Al-Qur’an Bahasa Isyarat, bukti bahwa negara hadir di tengah-tengah mereka yang membutuhkan, dengan segala keterbatasannya; baik materi maupun komunitas.

Seperti diketahui, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Balitbang Diklat Kementerian Agama, telah merilis Mushaf Al-Qur’an Braille dan Mushaf Al-Qur’an Isyarat, diperuntukkan bagi kalangan yang berkebutuhan khusus.

Kementerian Agama, kata Sri, hadir menyapa sahabat mereka dengan mushaf Al-Qur’an yang mereka gunakan. “Bagaimana caranya kita bisa menolong mereka terutama yang berkaitan dengan meningkatkan kemampuan dalam membaca Al-Qur’an,” ucapnya. (Barjah/sri/bas)