Go Beyond: Tidak Sekedar 6 Agama, Tidak Sekedar Justifikasi atau Wacana

25 Sep 2015
Go Beyond: Tidak Sekedar 6 Agama, Tidak Sekedar Justifikasi atau Wacana

Jakarta (25 September 2015). Sebagai wujud pertanggungjawaban penelitian secara akademis, Puslitbang Kehidupan Keagamaan menyelenggarakan kegiatan Seminar Hasil Penelitian "Aktualisasi Nilai-Nilai Agama dalam Memperkuat NKRI", Jum’at (25/9). Acara yang diselenggarakan di Wisma Maluku Jakarta ini, selain peserta dari Badan Litbang dan Diklat, dihadiri pula oleh perwakilan dari unit kerja di lingkungan Kementerian Agama (Bimas Islam, Bimas Katolik, Bimas Kristen, Bimas Hindu, dan Bimas Buddha), Majelis-majelis Agama (KWI, PGI, dan MUI), PKUB serta para akademisi.

Dalam pembukaannya, Kepala Badan Litbang dan Diklat, Abd. Rahman Masud menyampaikan harapannya agar penelitian ini tidak hanya berhenti sampai disini, tapi masih diperlukan penelitian lanjutan sehingga unit analisis penelitian ini tidak terbatas pada 6 agama saja dan tidak hanya sekedar justifikasi atau wacana nilai-nilai agama terhadap penguatan NKRI. "I expect the result of this research could be Go Beyond", ujarnya.

Masud menilai penelitian ini dianggap penting karena terkait penguatan NKRI di tengah-tengah berkembangnya agama-agama transnasional (agama yang datang dari luar Indonesia). Selain itu, penelitian inipun dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana relasi nilai agama yang dapat memperkuat rasa cinta terhadap tanah air, dan bagaimana realita penerapannya di masyarakat.

Pada seminar tersebut, dipaparkan secara bergiliran hasil-hasil penelitian dengan tema “Aktualisasi nilai-nilai agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu dalam memperkuat NKRI”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara nasionalisme dan nilai agama. Justifikasi ini dapat diperoleh dari kebudayaan masyarakat di masing-masing daerah atau biasa disebut local wisdom yang memperkuat rasa nasionalisme.[]

diad/vics/rins/diad

 

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI