Grand Final Bibliobattle: Membaca Buku Semakin Seru

15 Sep 2021
Grand Final Bibliobattle: Membaca Buku Semakin Seru

Jakarta (14 September 2021). Puncak Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca pada hari ini, dimeriahkan dengan hadirnya kembali acara Bibliobattle  Perpustakaan Badan Litbang dan Diklat (Balitbangdiklat) Kementerian Agama. Grand final diikuti oleh peserta yang lolos di babak sebelumnya. Mereka kembali ditantang untuk unjuk gigi berbagi pengetahuan dan mengajak audiens menyukai buku favorit yang mereka baca. Peserta dan audiens  bibliobattle yang merupakan para followers instagram @perpuskenenagri dari seluruh nusantara selalu antusias dan bersemangat mengikuti ajang game mereview buku.

Seperti yang sudah beberapa kali diselenggarakan, bibliobattle adalah salah satu ajang perpustakaan menyapa para penggunanya. Meskipun masih dalam suasana pandemi Covid-19, perpustakaan akan tetap hadir dan terus bergerak melakukan pelayanan dan pembudayaan kegemaran membaca dengan cara yang menarik dan interaktif kepada penggunanya.

“Acara bibliobattle ini fun dan menyenangkan, presenter seolah sedang melakukan storytelling sehingga mempermudah audiens menangkap maknanya. Para presenter adalah duta literasi dari masing-masing insitusinya. Semoga acara semacam ini bisa dilaksakan di tempat lain, di masyarakat bahkan hingga RT/RW. Membaca buku adalah membaca secara kulitas bukan kuantitas. Masyarakat mendapatkan manfaat dari buku yang dibacanya dan mampu mendapatkan solusi dari permasalahan yang dihadapainya,” jelas Anang Fitrianto Sapto Nugroho yang berkesempatan memandu acara bibliobattle kali ini.

Anang pernah menjadi pustakawan berprestasi juara 1 tingkat Nasional tahun 2018 dan saat  ini sedang mengemban amanah di Biro Humas dan Protokol Setda Prov. DI Yogyakarta. Motto bibliobattle yaitu: ”Know People through Books, Know Book Through People” (Mengenal orang melalui buku, mengenal buku melalui orang) terjawab di sini.

Lima presenter pada grand final bibliobattle menunjukkan kemampuan mempresentasikan buku dan menjawab pertanyan dari audiens dengan sangat baik. Berdasarkan hasil pooling yang diikuti oleh sekitar 290-an audiens terpilihlah reviewer/presenter terfavorit berturut-turut dari poling tertinggi hingga ke lima yaitu Ima Rizqy Aulia (MTsN 6 Pasuruan) dengan buku berjudul Oregades, Maristessa Harsal (Guru MAN 2 Kulon Progo)  buku Guru Aini, Okta Ayu Melya Widanti (UIN Syarif Hidayatullah) buku Mencintai Rasulullah, Djunawir Syafar (Dosen IAIN Sultan Amai Gorontalo) buku Pendidikan sebagai Praktek Pembebasan, dan Anty Husnawati (Kementerian Agama) buku Moderasi Beragama. Mereka berhak mendapatkan hadiah uang tunai dari panitia. Acara semakin meriah dengan adanya doorprize yang diberikan juga kepada audiens yang aktif bertanya bahkan mereka juga mendapatkan link pembuatan video interaktif dari moderator acara.

Perpustakaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama sesuai Undang-Undang No.43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, pasal pasal 51 ayat (4) menyebutkan bahwa  Perpustakaan wajib mendukung dan memasyarakatkan gerakan nasional gemar membaca melalui penyediaan karya tulis, karya cetak, dan karya rekam. Salah satunya adalah melalui kegaitan Bibliobattle ini. Seperti sudah dipahami bahwa Bibliobattle adalah permainan mereview buku yang dikembangkan oleh Graduate School of Informatics di Universitas Kyoto di Jepang. Permainan ini booming di Jepang sekitar tahun 2013 dan sudah menyebar ke seluruh dunia.

Selama bibliobattle ini diselenggarakan,  antusiasme peserta cukup besar dalam memberikan komentar ataupun mendukung masing-masing kandidatnnya. Harapannya kegiatan ini mampu merangsang keingintahuan dan minat baca audiens mengenai buku yang dibaca atau dipresentasikan. Hal ini sesuai dengan tujuan bibliobattle perpustakaan yaitu sebagai media pembudayaan kegemaran membaca yang bermanfaat dan mampu meningkatkan tarafi hidup dan kesejahteraan mereka.

Penyelenggaraan bibliobattle perpustakaan sebagaimana disampaikan oleh Subkoordinator Perpustakaan Rois Mustofa untuk meningkatkan budaya baca di lingkungan ASN dan masyarakat umum khususnya literasi di bidang keagamaan. “Selain itu, acara ini juga sebagai stimulus untuk membangun kegemaran membaca masyarakata yang gampang-gamang susah, dengan cara yang menarik untuk saling berbagi pengalaman, informasi, dan ilmu,” ujar Rois.

Acara yang dikemas secara ringan, fun, dan enjoy ini semoga terus berkembang dan semakin diminati baik oleh ASN di lingkungan Kementerian Agama maupun masyarakat secara umum. []

HAR/diad

Foto: Ismail

Penulis: Hariyah
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI