Gunakaan MOOC Pintar, Pelatihan Kurikulum Merdeka Diikuti 20.351 Guru

3 Feb 2023
Gunakaan MOOC Pintar, Pelatihan Kurikulum Merdeka Diikuti 20.351 Guru
Kepala Pusdiklat Teknis, Mastuki, menyampaikan tingginya partisipasi calon peserta Pelatihan Kurikulum Merdeka, di Kantor Pusdiklat Teknis di Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (03/02/2023).

Ciputat (Balitbang Diklat)---Pelatihan Kurikulum Merdeka oleh Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama resmi digelar, Jumat (03/02/2023). Pelatihan melalui MOOC (Massive Open Online Course) Pintar ini diikuti sebanyak 20.351 guru.

Kepala Pusdiklat Teknis, Mastuki, menyampaikan pelatihan ini merupakan kali kedua dilaksanakan dalam tiga bulan terakhir. Tingginya animo masyarakat untuk mengetahui kurikulum merdeka yang sedang diterapkan di sekolah maupun madrasah menjadi salah satu alasan pelatihan secara online ini kembali dilaksanakan.

"Animo guru, kepala madrasah, pengawas, maupun dosen dan elemen masyarakat lain terhadap pelatihan ini sangat besar. Saya merasa senang karena dengan begitu pelatihan online ini diapresiasi masyarakat," katanya, di Kantor Pusdiklat Teknis di Ciputat, Tangerang Selatan, seperti dilansir kemenag.go.id, Jumat (03/02/2023).

Menurut Mastuki, tingginya partisipasi calon peserta juga sekaligus menunjukkan bahwa pelatihan yang diselenggarakan Kemenag sesuai kebutuhan masyarakat. Hal itu sejalan dengan keinginan awal pihaknya membuat pelatihan berdasarkan user based learning atau pelatihan yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.

"Kami sangat senang dengan partisipasi masyarakat yang sangat tinggi karena bisa menjadi indikator bahwa pelatihan yang kami laksanakan dibutuhkan oleh mereka," ucapnya.

Pelatihan Kurikulum Merdeka ini akan dilaksanakan selama 12 hari, 3 hingga 14 Februari 2023. Pelatihan menggunakan MOOC, sehingga basisnya adalah kemandirian. Peserta harus mendaftar sendiri, belajar sendiri, ujian sendiri, dan unduh sertifikat sendiri. Selain itu, pelatihan ini juga terbuka bagi siapa saja yang berminat mengikutinya.

"Kami buka seluas-luasnya bagi yang ingin mempelajari kurikulum merdeka. Bukan hanya guru madrasah, tetapi juga terbuka bagi guru agama di sekolah umum, dosen, pengawas sekolah/madrasah, orang tua siswa, praktisi pendidikan, dan siapa saja yang berminat," sambung Mastuki.

Selain itu, Mastuki menambahkan, pelatihan melalui MOOC Pintar ini sangat efektif karena bisa melibatkan peserta secara lebih masif dan lintas daerah. Pelaksanaan pelatihan dengan metode asynchronous ini memudahkan siapa saja untuk bisa mengikuti pelatihan. 

"Melalui MOOC peserta bisa belajar kapan saja dan dari mana saja, fleksibel, yang penting tidak melewati tanggal yang ditentukan penyelenggara. Jadi tidak akan mengganggu tugas utama peserta," imbuhnya.

Lebih lanjut Mastuki berharap, semua pemangku kepentingan pendidikan bisa mengikuti pelatihan kurikulum merdeka. Kemenag turut menyosialisasikan pelaksanaan kurikulum baru  ini melalui pelatihan terstruktur dan gratis. "Sehingga tidak ada satu pun kalangan pendidik, terutama di lingkungan Kemenag yang tidak tahu tentang kurikulum merdeka," pungkasnya. (julian/bas)

Penulis: Julian
Editor: Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI