Hampir Seribu Buku, Siap Dinilai Balitbang Diklat Tahun Ini

21 Mei 2024
Hampir Seribu Buku, Siap Dinilai Balitbang Diklat Tahun Ini
Bimbingan Teknis Calon Penilai dan Calon Supervisor di Bogor, Selasa (21/5/2024).

Bogor (Balitbang Diklat)---Balitbang Diklat Kementerian Agama pada tahun 2024 ini menerima usulan buku untuk dinilai sebanyak 1.210 buku. Setelah melalui tahap verifikasi administrasi dan cek kemiripan melalui similarity checker, buku yang lolos dan akan dilanjutkan ke tahap penilaian sebanyak 925 buku.

 

Data tersebut terungkap saat proses Bimbingan Teknis Calon Penilai dan Calon Supervisor, yang diselenggarakan oleh Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI di Bogor.

 

Kepala Balitbang Diklat Suyitno dalam arahannya melalui zoom meeting dari Tokyo, Jepang mengatakan bahwa Balitbang Diklat telah beberapa kali melakukan penilaian buku. “Dari segi jumlah dan cek turnitin, hal tersebut menggambarkan bahwa kerja kita dalam konteks penilaian buku dari waktu ke waktu semakin ketat dan sangat positif,” ungkap Suyitno, Selasa (21/5/2024).

 

Menurutnya, proses yang ketat itu jauh lebih baik untuk menghindari kasus yang kontroversial di kemudian hari. “Belajar dari pengalaman itu, perlu lapisan-lapisan kita yang relatif ketat dari mulai penilainya yang tidak hanya cukup dengan dilakukan supervisi,” imbuhnya.

 

Dengan memberikan penekanan yang relatif ketat, dan terus-menerus melakukan langkah-langkah perbaikan, juga menggunakan aplikasi, Suyitno berharap agar ditingkatkan dari sisi fitur-fitur yang lebih selektif dan memudahkan dalam penilaian.

 

“Penilaian berbasis aplikasi mempermudah dalam penyamaan persepsi, serta akan lebih efisien dan memudahkan berkali-kali kita bisa melakukan penelaahan,” ucap Suyitno.

 

Catatan lainnya menurut Suyitno adalah bahwa belakangan ini para penerbit sudah semakin luas dan banyak model-model penerbitan yang tidak hanya berbasis manual, tetapi sudah menggunakan digital softcopy. Ia meminta kepada seluruh yang terlibat dalam penilaian buku untuk beradaptasi dengan berbagai instrumen tersebut.

 

“Segala bentuk kemudahan yang kita berikan akan mendorong para penerbit untuk memanfaatkan fasilitas kita. Sehingga, mereka di satu sisi dalam hal administrasi terutama pendaftaran dan unggah dokumen akan dibuat sedemikian mudah,” tuturnya.

 

Sebelumnya, ketua tim Penilaian Buku Pendidikan Agama (PBPA) Bahari mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali calon penilai buku pada pendidikan madrasah dan sekolah, serta penilaian buku pendidikan agama melalui aplikasi PBPA.

 

“Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, diikuti 167 peserta calon penilai yang difasilitasi melalui zoom meeting, dan sebanyak 55 peserta calon supervisor hadir secara langsung. Para peserta berasal dari unsur dosen, widyaiswara, pengawas, guru, dan praktisi pendidikan,” pungkasnya.

 

(Barjah/diad/Sr)

Penulis: Barjah
Sumber: Puslitbang LKKMO
Editor: Dewi Indah Ayu/Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI