Hasanuddin Ali, Sosok di Balik Buku 'In Bed with Data'

18 Okt 2024
Hasanuddin Ali, Sosok di Balik Buku 'In Bed with Data'
Kaban Suyitno pada kegiatan Bedah buku ‘In Bed with Data: Peradaban Data, Riset dan Masa Depan Manusia’ karya Hasanuddin Ali di Jakarta, Jumat (18/10/2024).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Suyitno mengatakan no life without data. Hidup itu butuh data, berbagai faktor seperti ekonomi dan lingkungan semua membutuhkan data. Kaban menyampaikan hal tersebut saat membuka kegiatan Bedah buku ‘In Bed with Data: Peradaban Data, Riset dan Masa Depan Manusia’ karya Hasanuddin Ali

 

Menurut Kaban, Cak Hasan panggilan akrab Hasanuddin Ali ini sebagai gambaran data yang berjalan. “Kami di Balitbang Diklat merasa sangat terbantu, sekian banyak kegiatan-kegiatan Balitbang Diklat beliau me-review-nya dengan sangat teliti,” ujar kaban di Jakarta, Jumat (18/10/2024).

 

Dikatakan Kaban, meskipun ke depan Balitbang Diklat secara khusus tidak memiliki tusi terkait litbangjirap, tetapi pengambilan kebijakan tetap berbasis data. Di Renstra ataupun amanahnya Bappenas terdapat lima mandatori indeksasi ditambah dengan layanan keagamaan yang menjadi core business Balitbang Diklat. 

 

Sebelumnya, Sekretaris Badan (Sesban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Arskal Salim melaporkan bahwa kegiatan bedah buku ini rutin dilaksanakan Balitbang Diklat dalam rangka mengapresiasi buku-buku yang relevan dan penting dengan berbagai tema seperti manajemen digital dan beberapa aspek lainnya. 

 

Bedah buku ‘In Bed with Data’ menghadirkan penulisnya langsung dan dibedah oleh pakar Bayu Endro Winarko Managing Director PT BusinessFirst International, dan Staf Khusus Menteri Agama Bidang Hubungan antar Kementerian/Lembaga Mohammad Nuruzzaman dan dipandu oleh juru bicara Kementerian Agama Anna Hasbie.

 

Acara yang diinisiasi Balai Litbang Agama (BLA) Jakarta ini diisi dengan diskusi para pakar dan praktisi menambah hangat bedah buku. Diskusi juga turut dihadiri ratusan peserta yang terdiri dari para analis kebijakan dari masing-masing unit eselon I Kemenag, para widyaiswara, dan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). (Barjah)

   

 

Penulis: Barjah
Sumber: Barjah
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI