Hasil Penelitian Tak Boleh Menguap Begitu Saja!
Jakarta (7 November 2014). “Hasil penelitian harus memberikan sumbangan pemikiran bagi pemangku kebijakan di Kementerian Agama. Oleh karena itu, hasil penelitian tidak boleh menguap dan dilupakan begitu saja”.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Puslitbang Kehidupan Keagamaan Dr. H. Muharam, saat memberikan sambutan pembukaan Seminar Penelitian Kompetitif Kehidupan Keagamaan di Jakarta, Kamis (6/11).
Seminar diselenggarakan di Menara Peninsula Hotel, Jakarta, 6 – 8 November 2014. Hadir dalam pembukaan para narasumber, tim penilai, para peneliti, akademisi, perwakilan majelis agama, dan perwakilan direktorat urusan agama di lingkungan Kementerian Agama.
Menurut Dr. H. Muharam, kegiatan Penelitian Kompetitif Kehidupan Keagamaan tahun 2014 merupakan salah satu kegiatan unggulan yang dilaksanakan oleh Puslitbang Kehidupan Keagamaan. Tujuan kegiatan ini antara lain: Pertama, memberikan kesempatan kepada para peneliti, penyuluh agama, dosen (bukan guru besar), danmahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta di lingkungan Kementerian Agama untuk berkontribusi dalam peningkatan kualitas kehidupan beragama di Indonesia melalui jalur penelitian. Penelitian kompetitif juga terbuka bagi peneliti pada lembaga/ormas keagamaan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di bidang keagamaan.
Kedua, memperoleh produk penelitian yang bermutu, kompetitif dan kontributif bagi pimpinan Kementerian Agama untuk pengembangan kebijakan di bidang: (a)paham, aliran dan gerakan keagamaan; (b) pelayanankeagamaan; dan (c) hubungan antarumat beragama.
Ketiga, mendapatkan formulasi paradigma baru keberagamaan untuk harmoni bangsa sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan pembangunan bidang agama.
Keempat, menghimpun dan mensosialisasikan hasil penelitian yang berkualitas melalui proses kompetisi terbuka sesuai standar ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pada sesi pertama, ditampilkan tiga hasil judul penelitian yaitu: “Malakok: Model Rembug Keragaman bagi Nias-Kristen dan Minangkabau-Islam di Kabupaten Padang Pariaman”; “Toleransi Umat Beragama dalam Bingkai Jurnalisme Damai (Studi Pemaknaaan dan Konstruksi Pemberitaan Wartawan Surabaya)”; dan “Harmoni Lonceng dan Beduk: Budaya Damai Gereja dan Pesantren pada Masyarakat Klirong Kabupaten Kebumen”.
Pada sesi ini, bertindak sebagai narasumber utama adalah Prof. H. Abd. Rahman Mas’ud, Ph.D, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Dalam kesempatan ini, narasumber menyampaikan perlunya penguatan rekomendasi kebijakan dalam setiap hasil penelitian yang dipresentasikan. “Hasil penelitian harus memperkuat rekomendasi kebijakan, karena penelitian kita adalah penelitian kebijakan.”, ujarnya []
Abbas/viks/ags