MOOC Pintar Dorong Transformasi Guru: Dari Gaptek Menjadi Inovatif

Tangerang Selatan (BMBPSDM)---Dalam rangka menyambut ulang tahun ke-3 platform pelatihan daring MOOC Pintar, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Keagamaan (Pusbangkom SDMPK) kembali menghadirkan forum refleksi bertajuk Reborn 16: Jejak Dampak Pelatihan – Menjadi Guru Adaptif di Era Digital. Webinar ini bertempat di MIN 2 Kota Tangerang Selatan dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Pusbangkom SDM.
Kegiatan tersebut menjadi ruang reflektif sekaligus testimoni nyata dari para pendidik yang telah merasakan langsung manfaat platform pelatihan berbasis digital ini. Dalam paparannya, Guru MIN 3 Kota Tangerang Selatan Soleha menyatakan bahwa MOOC Pintar terbukti tidak hanya menjadi sarana peningkatan kapasitas individu, tetapi juga memberikan dampak luas terhadap peserta didik dan komunitas guru di madrasah masing-masing.
“Selama tiga tahun terakhir, saya sudah enam kali mengikuti pelatihan di MOOC Pintar. Pelatihan ini menjadi kebutuhan bagi kami sebagai guru sekaligus pembelajar. Kami ingin terus belajar hal-hal baru dan terbaik untuk peserta didik kami,” ungkap Soleha yang telah mengabdi sebagai guru selama lebih dari 20 tahun di Tangerang Selatan, Rabu (2/7/2025).
Ia menambahkan bahwa pelatihan yang diikutinya tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas mengajar, namun juga mendorong kolaborasi antar rekan sejawat di madrasah.
“Kami jadi bisa berbagi pengetahuan, insight, bahkan metode pembelajaran kontekstual yang sangat relevan dengan generasi sekarang. Ini memotivasi guru-guru lain untuk juga ikut belajar dan berinovasi,” katanya.
Senada dengan itu, Guru MAN 2 Jakarta Yuyum Daryumi menyampaikan pengalamannya mengikuti berbagai pelatihan MOOC Pintar yang sangat memudahkan guru untuk meningkatkan kompetensinya secara fleksibel dan tepat guna.
“Kalau dulu saya harus menunggu antrean diklat dan pergi ke balai pelatihan yang jauh dari rumah, kini cukup lewat gawai dan jaringan internet, saya bisa belajar di mana saja. Ini luar biasa, sangat progresif,” ujarnya.
Yuyum yang juga telah berkarier lebih dari 20 tahun di dunia pendidikan, menekankan bahwa pelatihan berbasis teknologi ini membuka mata dan wawasan para guru, termasuk dirinya, yang sebelumnya mengaku kurang akrab dengan teknologi digital.
“Saya ini dulunya gaptek. Tetapi, setelah ikut pelatihan media pembelajaran di MOOC Pintar, saya mulai menggunakan berbagai fitur digital yang disarankan. Dampaknya luar biasa, siswa jadi lebih antusias, dan saya pun ikut termotivasi. Cara mengajar bisa tetap sama, tapi dengan pendekatan dan media baru, hasilnya jauh lebih hidup,” ujarnya penuh semangat.
Kegiatan Reborn 16 ini menjadi momen penting untuk menegaskan bahwa peningkatan mutu guru tidak lagi hanya bergantung pada pelatihan konvensional. Platform digital seperti MOOC Pintar telah membuka jalan baru bagi guru untuk menjadi adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman.
Kunci dari perubahan ini, menurut para narasumber, adalah kolaborasi lintas generasi—antara guru muda dan senior, antara guru dan muridnya. Terlebih di era digital, keterbukaan dan kemauan untuk terus belajar menjadi penentu keberhasilan transformasi pendidikan.
“Tidak perlu gengsi untuk bertanya. Teknologi bukan untuk dijauhi, tetapi dirangkul dan didekati. Ia adalah sahabat yang akan membantu kita menjadi guru yang lebih baik,” ungkap Yuyum.
(Fatihul Afham)