Indeks Kapasitas Pesantren

22 Mar 2017
Indeks Kapasitas Pesantren

Jakarta (22 Maret 2017). Hasil penelitian Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat tentang Indeks Kapasitas Pesantren (IKP) [2016] menemukan nilai kultur pesantren sebagai salah satu variabel pembentuk IKP, indeksnya pada hampir seluruh kota di ibu kota provinsi relatif tinggi.

Namun, pada setiap ibu kota provinsi, indeks nilai kultur pesantren tersebut mengandung variabilitas yang tinggi, atau sangat heterogen. Dengan kata lain, tingginya indeks kultur pesantren belum menggambarkan realitas yang sebenarnya pada sejumlah pesantren dalam kota yang sama.

Hal serupa terjadi pada indeks variabel motivasi ustaz. Indeks-indeks variabel SDM, kemampuan bertahan, gaya kepemimpinan kiai, dan pengambilan keputusan kiai adalah indeks-indeks yang relatif rendah hampir di setiap pesantren dalam kota yang sama, bahkan juga antar kota di ibu kota provinsi. Ini berarti persoalan-persoalan dinamika pesantren masih terkait dengan kondisi riil variabel-varibel tersebut.

Tingginya indeks variabel nilai kultur pesantren yang bersifat relatif sesungguhnya berpotensi untuk mengalami peningkatan lagi. Untuk mengatasi variabilitasnya yang tinggi, hasil penelitian merekomendasikan perlu ada pembinaan bersama atau kerja bersama dan kerjasama antar pesantren agar variabilitas tersebut dapat ditekan ke titik yang lebih rendah. Keterbukaan antar pesantren dalam hal ini menjadi kata kuncinya.

Begitu pula upaya serupa perlu dilakukan untuk mengatasi persoalan variabilitas yang tinggi pada variabel motivasi ustadz.

Yang tak kalah penting, karena SDM, kemampuan bertahan, gaya kepemimpinan kiai, dan pengambilan keputusan kiai adalah variabel-variabel penyusun IKP maka pemberdayaan dan manajemen SDM menjadi titik awal perbaikan dan peningkatan kualitas pesantren. (bas/wan)

Sumber foto: https://c1.staticflickr.com

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI