Indeksasi Libatkan Berbagai Perspektif
Jakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Prof. Suyitno mengatakan penentuan instrumen dalam indeksasi harus melibatkan berbagai perspektif. Pentingnya perspektif yang dilibatkan nantinya akan menciptakan hasil yang lebih valid dan komprehensif.
“Kita bisa melihat dari perspektifnya, menangani layanan itu sendiri sudah merupakan perspefktif internal," ujarnya saat memberikan arahan pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi dan Penyusunan Instrumen Indeks Kepuasan Layanan Administrasi Keagamaan, di Grand Dafam Ancol Jakarta, Kamis (16/11/2023).
Menurut Suyinto, di masa yang akan datang harus berdasarkan perspektif eksternal dari user atau pengguna, sehingga tidak terjadi bias.
“Indeksasi yang akan dilakukan nantinya, bukan hanya semata-mata menuntaskan amanah. Lebih dari itu, kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan instrumen yang teruji," tegasnya.
Sehingga, lanjut Suyitno, dapat memberikan gambaran secara jelas dan rinci khususnya pada unit eselon satu lainnya. Kemenag merupakan satu-satunya kementerian yang menangani persoalan-persoalan pada bidang agama.
Banyak isu penting yang dapat dilakukan indeksasi dan memberikan dampak secara nasional. Balitbang Diklat yang mengurusi ini, harus mampu merealisasikannya.
“Kalau ini bisa terealisasi, bisa menjadi rekognisi bagi pemerintah, terutama untuk presiden baru kita nanti,” imbuhnya.
Kontribusi Balitbang Diklat yang dimaksud Suyitno, ialah dapat memberikan dan membangun pandangan baru bagi masyarakat serta pemerintah tentang agama.
“Agama harus menjadi filosofi kehidupan masyarakat dan pemerintah. Dengan berhasilnya pembangunan bidang agama, maka hasilnya akan berdampak pada pembangunan nasional juga," pungkasnya. (Nova/Barjah/bas)