Ingatkan Sejarah Pendahulu, Trah Intelektual BLA Jakarta Jadi Motivasi Kinerja

23 Jan 2024
Ingatkan Sejarah Pendahulu, Trah Intelektual BLA Jakarta Jadi Motivasi Kinerja
Kepala Badan Litbang dan Diklat Suyitno saat memberikan arahan pada kegiatan Pembinaan Pegawai BLA Jakarta, Senin (22/1/2024).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Balai Litbang Agama (BLA) Jakarta memiliki trah atau nasab akademisi yang berkontribusi bagi sejarah intelektual bangsa Indonesia. Oleh karena itu, ini momen bagi keluarga BLA Jakarta untuk menjadikan spirit para pendahulu sebagai inspirasi dan motivasi kinerja.

 

“Untuk bisa menjadi institusi yang hebat, maka di dalamnya harus berisi orang-orang yang tidak berhenti berinovasi. Jangan hanya mengulang-ulang saja kegiatan yang telah dilakukan,” ujar Kepala Badan Litbang dan Diklat Suyitno saat memberikan arahan pada kegiatan Pembinaan Pegawai BLA Jakarta, Senin (22/1/2024).

 

Menurut Kaban, ciri-ciri orang hebat adalah tidak melakukan kegiatan sebatas rutinitas. Makhluk dinamis harus terus melakukan inovasi, setiap kinerja perlu ada perubahan dan perbaikan.

 

“Ini menandakan perubahan dan reformasi menjadi bagian dari kehidupan. Harus selalu ada yang baru dalam hidup,” katanya di Jakarta.

 

Lebih lanjut, Kaban mengingatkan bahwa Balai Litbang Agama telah mengalami transformasi, maka perlu terus berbenah dan berinovasi. “Jangan terjebak pada kesuksesan masa lalu sehingga tidak mau melakukan perubahan,” ungkapnya.

 

“Inovasi dilakukan sebagai respons dari perubahan. Sebagai contoh, dulu pendekatan riset selalu konvensional, tapi saat ini ada e-survey yang tidak mengharuskan peneliti datang ke lokasi,” imbuhnya.

 

E-survey adalah transformasi di bidang penelitian yang menjadi tantangan sekarang. Hal ini pun berpengaruh pada anggaran yang bisa diefisiensi.

 

Kaban Suyitno juga memberikan arahan terkait kinerja BLA ke depan. Pertama, BLA menjadi penyangga kebijakan berbasis local wisdom sesuai wilayah kerjanya. Kebijakan berbasis local wisdom yang berbeda dengan isu nasional perlu diperhatikan, terutama terkait moderasi beragama.

 

Kaban menyarankan untuk menginventarisasi semua isu yang ada di wilayah kerja. Kemudian bisa menentukan dan memetakan isu lokal yang memerlukan kajian.

 

Kedua, kinerja BLA berbasis masalah lokal yang penyelesaiannya membutuhkan survei atau kajian akademis dan empirik tertentu. “Pada kasus ini diperlukan peran BLA karena berhubungan dengan isu lokal,” pungkasnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Kepala BLA Jakarta Samidi memaparkan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2024. Agenda tersebut meliputi tiga bidang, yaitu:

1.   Bidang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan

2.   Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan

3.   Bidang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi

 

Hadir pada acara pembinaan pegawai, Kasubag TU Hery Susanto, pejabat fungsional, dan pegawai di lingkungan BLA Jakarta.

 

Diad/Bas

Penulis: Dewi Indah Ayu D
Sumber: -
Editor: Abas/Sri
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI