Inilah Alasan Penggerak Moderasi Beragama Wajib Melek Medsos!

7 Jun 2024
Inilah Alasan Penggerak Moderasi Beragama Wajib Melek Medsos!
Kepala Badan Litbang dan Diklat Suyitno di BDK Surabaya, Jumat (7/6/2024).

Surabaya (Balitbang Diklat)---Tren intoleransi tidak hanya dihadapi di dunia nyata sehari-hari, tetapi juga semakin marak di dunia maya. Menghadapi tantangan itu, penggerak moderasi beragama (MB) harus melek dan menguasai dunia maya melalui media sosial.

 

"Jika hanya dengan diklat, sasarannya sangat terbatas. Tetapi yang paling nyata adalah mereka aktif di media sosial yang tidak mengenal waktu, wilayah, dan usia. Oleh karena itu, penggerak MB harus memiliki media sosial dan aktif di sana," ujar Suyitno di Surabaya, Jumat (7/6/2024).

 

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Suyitno, menyampaikan hal tersebut di hadapan puluhan peserta pelatihan penggerak Moderasi Beragama di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur yang digelar di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya.

 

Suyitno menambahkan bahwa kondisi kehidupan saat ini menunjukkan pengguna media sosial yang masif dan tidak mengenal waktu. Jika hanya mengandalkan komunikasi verbal atau konvensional, maka kita akan tertinggal.

 

"Jadikan media sosial sebagai sarana penguatan MB. Buat konten kreatif dan gunakan media sosial untuk literasi MB," tegasnya.

 

Menurut Suyitno, bentuk konten MB harus beragam dan sederhana, seperti quotes yang tidak kaku. "Implementasi MB harus menjadi konten media sosial. Bicara MB itu bicara praktik, bukan teori," tambahnya.

 

Implementasi MB, lanjut Suyitno, memerlukan pendekatan yang lebih inovatif untuk mencapai hasil yang optimal. Inovasi dalam strategi diseminasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan baik di lingkungan kerja maupun masyarakat, sehingga tujuan dari MB dapat tercapai dengan lebih efektif dan efisien.

 

“Dengan semakin berkembangnya dunia digital, penggerak moderasi beragama dituntut untuk lebih kreatif dan aktif dalam menggunakan media sosial sebagai alat untuk menyebarkan pesan-pesan moderasi, guna menciptakan masyarakat yang lebih toleran dan harmonis,” pungkasnya.

 

(Barjah/diad/Sr)

Penulis: Barjah
Sumber: BDK Surabaya
Editor: Dewi Indah Ayu/Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI