Inovasi Baru, Pelatihan Lebih Efisien dengan SIMPEL

2 Okt 2024
Inovasi Baru, Pelatihan Lebih Efisien dengan SIMPEL
Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang melaksanakan soft launching Sistem Informasi Layanan Pelatihan Non Klasikal (SIMPEL) di Surakarta, Selasa (1/10/2024).

Surakarta (Balitbang Diklat)---Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang melaksanakan soft launching Sistem Informasi Layanan Pelatihan Non Klasikal (SIMPEL). Aplikasi yang memberikan kemudahan dan efisiensi dalam proses pelatihan non klasikal. Acara ini dihadiri oleh seluruh pegawai BDK Semarang, Kepala Balai Litbang Agama (BLA) Semarang, Kankemenag Kota Surakarta, dan Kepala MAN 2 Kota Surakarta.

 

Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat yang hadir pada acara tersebut mengatakan dengan pendekatan strength, eksplorasi kekuatan, peluang, dan strategi yang bisa dilakukan agar program ini tidak hanya di-launching, tetapi juga dapat bertahan dan berfungsi dengan baik.

 

Saat me-launching sebuah program, Kaban mempertimbangkan langkah mitigasi, “Kita perlu bertanya, bagaimana jika program ini mandek atau mati setelah diluncurkan? Apakah kita ingin program ini hidup sesaat atau selama-lamanya? Itu semua tergantung pada strategi yang kita terapkan,” ujar Kaban di Surakarta, Selasa (1/10/2024).

 

Kaban mengingatkan bahwa merawat program jauh lebih sulit daripada hanya meluncurkannya. Menurutnya, kita harus memastikan bahwa aplikasi ini dapat bertahan dengan berbagai inovasi produk baru yang ditawarkan.

 

Sebagai catatan, pengalaman dari short course di Korea mengajarkan pentingnya perawatan dan inovasi. Di sana, kata Kaban, teknologi berkembang pesat, dan negara berinvestasi dalam inovasi. Banyak perusahaan, termasuk Samsung, tidak hanya fokus pada produk elektronik tetapi juga produk perawatan diri.

 

Sekarang, lanjut Kaban, terkait program yang akan kita launching, ada beberapa tawaran fitur yang berkaitan dengan administratif dan short course. Konten pelatihan harus bervariasi dan inovatif, serta tidak mengulangi yang sudah ada. Jika sudah ada inovasi, kita harus memastikan konten, desain, atau metode pelatihan yang baru.

 

“Jangan lupa, begitu kita me-launching aplikasi, kita harus siap menerima pertanyaan dari pelanggan. Tim yang bertanggung jawab harus standby dan siap menjawab setiap pertanyaan. Jika aplikasi kita terintegrasi dengan baik, semua informasi harus bisa diakses oleh publik,” tegasnya.

 

“Selama ini, kita sudah memiliki diklat keluarga sakinah, bila ditambahkan fitur baru, seperti konsultasi jodoh dan parenting Islami. Ini adalah hal yang banyak dicari orang, terutama jika diasuh oleh professional,” sambungnya.

 

Pada kesempatan tersebut, Kaban berpesan agar terus mencari potensi yang dapat menarik minat publik. Ini menurutnya sebagai langkah penting untuk memastikan keberhasilan program yang dijalankan.

 

Sebelumnya, Kepala BDK Semarang Muchammad Toha dalam laporannya menekankan pentingnya komitmen pegawai untuk memberikan karya terbaik, “Pencapaian predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBBM) bukanlah tujuan akhir, melainkan langkah awal untuk mencapai prestasi kerja yang lebih gemilang,” tuturnya.

 

Toha juga mengajak seluruh pegawai untuk berfokus pada peningkatan kualitas layanan dan inovasi dalam setiap program yang dijalankan. Dengan semangat kolaborasi dan dedikasi, diharapkan seluruh tim dapat bekerja sama untuk mencapai hasil yang maksimal dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

 

(Barjah)

Penulis: Barjah
Sumber: BDK Semarang
Editor: Dewi Indah Ayu/Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI