Integrasi dan Kualitas Jurnal Lektur Keagamaan dan Jurnal Heritage Nusantara Jadi Prioritas Utama
Bogor (Balitbang Diklat)---Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Balitbang Diklat Kementerian Agama RI menyelenggarakan kegiatan Koordinasi dan Konsolidasi Penerbitan Jurnal Lektur Keagamaan dan Jurnal Heritage Nusantara Edisi I di Bogor.
Dalam sambutannya, Kepala Puslitbang LKKMO Moh. Isom menekankan pentingnya mengintegrasikan jurnal yang ada dan memastikan hanya jurnal yang benar-benar berkualitas yang dipertahankan.
"Harapan dari Pak Kaban, jurnal itu ke depannya akan diintegrasikan. Tidak perlu banyak-banyak, tetapi jurnal yang benar-benar berkualitas dan jurnal yang benar-benar menjadi rujukan dalam kebijakan, dalam rekomendasi, dan juga yang terkait dengan hasil-hasil indeksasi atau hasil-hasil kajian yang ada di Balai Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI,” ujar Isom di Bogor (6/6/2024).
Isom menegaskan pentingnya jurnal-jurnal tersebut terindeks dalam basis data akademik internasional seperti scopus. "Utamanya nanti kalau jurnal kita sudah terindeks scopus, bahkan Pak Kaban sangat menganjurkan harus terindeks scopus. Oleh karena itu, kita harus bisa mengeksekusi bagaimana cara terwujudnya jurnal terindeks scopus," tambahnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Isom menyarankan kerja sama dengan perguruan tinggi yang jurnalnya sudah terindeks scopus. Ia juga menekankan pentingnya mencari bantuan dan belajar dari jurnal-jurnal yang sudah terindeks scopus untuk meningkatkan posisi tawar dan kekuatan akademis institusi. "Tolong dibanding ke sana. Kalau perlu minta tolong bagaimana caranya agar supaya jurnal kita bisa terindeks scopus. Kalau terindeks scopus nantinya tentu kita punya bargaining power dan bargaining position kuat,” ucapnya.
Lebih lanjut, Isom mengingatkan pentingnya merawat Jurnal Lektur dan Jurnal Heritage agar tidak terkena rasionalisasi. "Saya berharap Lektur sama Heritage itu benar-benar dirawat betul, agar tidak terkena rasionalisasi, nanti kalau terkena rasionalisasi repot, tidak ada jurnal nanti. Padahal jurnal itu sebagai diseminasi hasil-hasil kajian, indeksasi, dan hasil-hasil penelitian kita,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, Isom menggaris bawahi perlunya kesungguhan, ketekunan, dan komitmen dari seluruh pihak yang terlibat. "Ini memang butuh kesungguhan, ketekunan, dan komitmen dari kita semua untuk mengarah ke sana (terindeks scopus),” tegasnya.
Dengan visi yang jelas ini, diharapkan Puslitbang LKKMO dapat semakin berperan dalam kontribusi akademik, baik di tingkat nasional maupun internasional. (Rheka Humanis/bas/sri)