Integrasi Nilai Spiritual dan Lingkungan, Kemenag Perkuat Kurikulum Pelatihan Ekoteologi

25 Jun 2025
Integrasi Nilai Spiritual dan Lingkungan, Kemenag Perkuat Kurikulum Pelatihan Ekoteologi
Penyusunan Kurikulum dan Silabus Pelatihan Ekoteologi di Jakarta, Selasa (24/6/2025).

Jakarta (BMBPSDM)---Kementerian Agama terus mendorong penguatan kapasitas aparatur sipil negara (ASN) dalam bidang ekoteologi yang berlandaskan pada nilai spiritual dan kepedulian lingkungan. Melalui kolaborasi antara Pusat Strategi Kebijakan (Pustrajak) Pembangunan Bidang Agama dengan Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen, Kepemimpinan, dan Moderasi Beragama (Pusbangkom MKMB), penyusunan kurikulum dan silabus pelatihan ekoteologi terus dimatangkan.

 

Kepala Pustrajak Pembangunan Bidang Agama Jaja Jaelani menegaskan pentingnya merancang pelatihan ekoteologi yang tidak hanya menyoroti aspek teknis pengelolaan lingkungan, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai spiritual, moral, dan kesadaran tanggung jawab manusia terhadap alam.

 

“Pelatihan ekoteologi harus menjadi ruang pembelajaran yang mampu membangun kesadaran ASN bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah dan tanggung jawab moral,” ujar Kapus Jaja di Jakarta, Selasa (24/6/2025).

 

Diskusi berjalan dinamis dengan melibatkan para analis kebijakan dan widyaiswara. Para peserta sepakat bahwa kurikulum ekoteologi harus selaras dengan konsep ekoteologi nasional yang diinisiasi oleh Kementerian Agama.

 

Selain itu, pelatihan perlu disesuaikan dengan tantangan perubahan iklim serta kerusakan lingkungan yang semakin nyata. Pendekatan lintas ilmu dan berbasis iman dinilai penting untuk menjawab kebutuhan tersebut.

 

Ketua Tim Kerja Pengembangan Mutu dan Konten Pelatihan Pusbangkom MKMB Farida Ishak mengatakan bahwa ke depan, pelatihan tersebut diharapkan dapat mendorong ASN menjadi agen perubahan.

 

”Ke depan, pelatihan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan teknis, tetapi juga menggerakkan ASN Kemenag menjadi agen perubahan dalam menjaga kelestarian lingkungan,” ungkap Farida.

 

Penyusunan kurikulum ekoteologi menjadi langkah strategis dalam merancang bahan ajar dan instrumen pelatihan yang relevan, kontekstual, dan berdampak nyata bagi lingkungan. Kementerian Agama terus berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi lintas unit kerja agar pelatihan yang dikembangkan dapat diterapkan secara efektif di seluruh wilayah kerjanya.

 

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Pustrajak Pembangunan Bidang Agama Jaja Jaelani, jajaran Pustrajak, serta perwakilan dari Pusbangkom MKMB yang terdiri dari Tim Kerja Pengembangan Mutu dan Konten Pelatihan. Turut hadir pula Widyaiswara Ahli Madya BDK Jakarta Rahmat Aulia.

 

(Farida Ishak)

Penulis: Farida Ishak
Sumber: Pusbangkom MKMB
Editor: Dewi Indah Ayu D.
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI