Integritas dan Kerja Keras Kunci Laporan yang Berkualitas!
Jakarta (11 Desember 2014). “Kualitas laporan kegiatan sangat menentukan penilaian suatu kegiatan.”, demikian disampaikan Rohmat Mulyana, Sekretaris Badan Litbang dan Diklat. Pernyataan disampaikan saat membuka kegiatan “Koordinasi Penyusunan Laporan Pencapaian Target Kegiatan Tahun 2014”, Rabu (10/12).
Kegiatan diselenggarakan di Kampus Pusdiklat, Ciputat, 10-12 Desember 2014. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh petugas penyusun laporan pada satuan kerja di lingkungan Badan Litbang dan Diklat.
Pada sambutannya, Rohmat menyampaikan bahwa kualitas laporan akan berpengaruh terhadap penilaian kinerja lembaga. “Saya pernah punya pengalaman terkait bagaimana kualitas laporan mempengaruhi penilaian kegiatan secara keseluruhan. Di salah satu kesempatan, saya menemukan sebuah kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan kurang baik tetapi justru mendapatkan penilaian yang baik oleh pemeriksa. Di sisi lain, saya juga menemukan kasus dimana kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, ternyata mendapatkan penilaian yang kurang baik. Setelah ditelusuri, ternyata permasalahannya ada pada kualitas penyusunan laporan kegiatan.” demikian ceritanya.
Berdasarkan pengalaman tersebut, Rohmat berharap Badan Litbang dan Diklat dapat menyusun laporan pencapaian target kinerja secara baik dan berkualitas. Namun demikian, beliau mengingatkan bahwa kejujuran harus tetap menjadi faktor utama dalam penyusunan laporan. “Jangan sampai karena ingin laporan kita terlihat berkualitas, kita mengabaikan faktor kejujuran.”
Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa faktor integritas dan kerja keras yang dilandasi keikhlasan menjadi kunci dalam menyusun laporan yang berkualitas. Integritas tercermin dari kejujuran kita dalam menyusun laporan. Laporan harus benar-benar mencerminkan apa yang kita lakukan. Oleh karena itu, data dukung menjadi syarat utama. Semakin lengkap data dukungnya, maka semakin berkualitas laporan yang disusun.
Selain integritas, petugas penyusun laporan juga harus siap bekerja keras. Penyusunan laporan sering menjadi kegiatan yang “diabaikan”. Berbeda dengan proses perencanaan dan proses pelaksanaan kegiatan yang diperhatikan oleh banyak orang, penyusunan laporan biasanya menjadi proses yang sering dihindari. Oleh karena itu, fakta ini menjadi tantangan bagi petugas penyusun laporan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik.
Diakhir sambutannya, Rohmat menyampaikan harapan agar para petugas penyusun laporan di masing-masing satuan kerja dapat bekerja dengan baik. “Beban kerja sekretariat sudah sangat berat. Oleh karena itu, saya berharap para petugas pelaporan yang hadir di sini dapat meringankan beban kerja kami. Satu-satunya cara untuk meringankan beban tersebut adalah anda harus menyusun laporan capaian target kegiatan pada masing-masing satuan kerja dengan baik!”, demikian pungkasnya.[]
ags/viks/ags