Jelang Closing 70%, Balitbang Diklat Segera Laksanakan Evaluasi Serapan Anggaran
Palembang (Balitbang Diklat)---Pertengahan Juli 2023 akan dilaksanakan evaluasi serapan anggaran. Selain itu, dilakukan pula evaluasi menuju closing 70% di semua unit dan satker masing-masing.
Arahan tersebut disampaikan Kepala Badan Litbang dan Diklat (Balitbang Diklat) Prof. Suyitno di sela-sela pembukaan Sosialisasi Aplikasi Srikandi Bagi Eselon I, II, III, dan IV. Kegiatan diselenggarakan Bagian Umum dan Perpustakaan Sekretariat Balitbang Diklat di Palembang.
“Kita perlu melakukan berbagai upaya, termasuk penyelesaian SPJ agar pada pertemuan nanti dapat melihat peta serapan anggaran. Harapannya, ketika melaporkan ke Gusmen, hanya ada dua alasan yakni adanya automatic adjustment (AA) dan belanja pegawai,” ujar Kaban Suyitno di Palembang, Minggu 2/7/2023).
Kaban menegaskan agar satker atau UPT yang belum mampu merealisasikan anggaran untuk segera melapor agar eksekusi dapat dilaksanakan secara gotong royong. Ia juga mengimbau agar setiap satker bisa membuat laporan serapan anggaran untuk memprofiling kondisi keuangan.
“Saya memastikan akan ada apresiasi bagi serapan tertinggi. Sebaliknya, untuk serapan terendah pun akan ada sanksi. Hal tersebut dilakukan agar ada komitmen sehingga lebih serius dalam bekerja,” katanya.
Wajib Rawat Fasilitas Pemerintah
Pada kesempatan tersebut, Kaban Suyitno juga menyinggung mengenai fasilitas yang dimiliki Balitbang Diklat, khususnya Balai Diklat Keagamaan (BDK).
Menurutnya, kelemahan BDK terdapat pada aspek maintenance atau perawatan. Sebab itu, Kaban memastikan akan ada kompetisi antar BDK.
“Kompetisi akan dibuat secara diam-diam. Nanti akan diumumkan BDK yang memiliki fasilitas terburuk, lalu Kepala Balai akan kami panggil. Tujuannya agar sadar betapa pentingnya merawat BMN yang dimiliki,” tuturnya.
“Image building terhadap fasilitas kampus dan asrama yang dimiliki Balitbang Diklat sangat penting. Hal ini menjadi profiling identitas instansi,” lanjutnya.
Terakhir, Kaban menekankan bahwa kebersihan kampus BDK harus diperhatikan sebab lebih banyak waktu yang dihabiskan pegawai di kantor dibandingkan di rumah. “Oleh karena itu, kita perlu menjaga dan merawat kebersihan lingkungan kantor,” tandasnya.
Diad/Sr/Bas