Jurnal Heritage of Nusantara Siap Bersaing di Scopus

20 Des 2023
Jurnal Heritage of Nusantara Siap Bersaing di Scopus
Kunjungan Tim Jurnal Heritage of Nusantara Balitbang Diklat Kementerian Agama ke Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), 18-20 Desember 2023.

Malang (Balitbang Diklat)---Tim Jurnal Heritage of Nusantara Balitbang Diklat Kementerian Agama, terdiri dari Ketua Tim Nyoman Suwardika, Managing Editor Fakhriati, ahli jurnal Yazid Hadi, dan IT Heritage Diki, melakukan kunjungan strategis ke Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dari 18-20 Desember 2023.

 Kunjungan ini dilakukan dalam rangka diskusi intensif dengan pengelola jurnal di kedua lembaga tersebut, sesuai dengan arahan Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Prof. Moh. Ishom, yang menyatakan bahwa Jurnal Heritage of Nusantara sudah saatnya melakukan upgrade hingga masuk ke dalam indeks scopus.

 Menurut pengelola Jurnal UIN Malang Ernaning, salah satu pokok pembahasan adalah strategi untuk mengatasi tantangan-tantangan dalam mencapai indeksasi scopus. Kata kunci penting dalam proses submit ke scopus, nuansa scopus harus mengiringi semua aspek jurnal, mulai dari penulis, editor, sitasi, hingga kualitas artikel.

 “Pentingnya memiliki ID Scopus, baik untuk penulis, editor, maupun reviewer. Artikel yang disubmit diharapkan sudah mensitasi karya-karya yang terindeks di scopus dengan ranking yang bervariasi, dan jurnal-jurnal dari satu lembaga tidak submit bersamaan ke scopus,” ujar Ernaning di Malang, Selasa (18/12/2023).

 Sementara itu, pengelola jurnal dari UMM memberikan gambaran terperinci mengenai pengelolaan jurnal di kampusnya yang terintegrasi. Dengan 72 jurnal dan indeksasi yang bervariasi, satu jurnal yaitu Jurnal Legality telah berhasil masuk ke dalam indeks scopus.

 Pada kesempatan tersebut, pengelola jurnal UMM juga berbagi pengalaman ketika jurnal-jurnal mereka ditolak oleh scopus. Salah satu alasan penolakannya yaitu kurangnya keberagaman penulis, keberagaman konten yang tidak global, dan hanya menunjukkan lokalitas.

 Menurut Fakhriati, Jurnal Heritage of Nusantara berkomitmen untuk bekerja lebih intensif guna menjadikan jurnal yang mampu memenuhi kriteria scopus pada tahun mendatang. Pihaknya juga berencana menghadirkan narasumber ahli sebagai mentor yang memiliki pengalaman menerbitkan lebih dari tiga jurnal scopus, untuk memantau dan mengevaluasi persiapan jurnal saat mensubmit ke scopus. (I Nyoman Suwardika/Barjah/bas)

 

Penulis: I Nyoman Suwardika
Sumber: Puslitbang Lektur
Editor: Barjah dan Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI