Jurnal Lektur Keagamaan Siap Kembali Menyapa Pembaca

30 Jul 2019
Jurnal Lektur Keagamaan Siap Kembali Menyapa Pembaca
(Foto: Musthofa Asrori)

Jakarta (29 Juli 2019). Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) menggelar pembahasan artikel jurnal Lektur Keagamaan volume 17 nomor 1 tahun 2019. Kegiatan tersebut digelar di Hotel Erian Jl. K.H. Wahid Hasyim 45, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Senin (29/07).

Dalam arahannya, Kepala Puslitbang LKKMO Muhammad Zain mengatakan, pengembangan keilmuan sejak era masa lalu hingga masa kini biasanya dituangkan dalam jurnal. Oleh karena itu, keberadaan jurnal sangat penting. Termasuk jurnal di lingkungan Balitbang Diklat Kemenag.

“Ada dua jurnal yang dimiliki Puslitbang LKKMO, yaitu Jurnal Lektur Keagamaan dan Jurnal Heritage. Saya bersyukur sekali kedua jurnal itu kini sedang dan terus ditingkatkan kontennya,” ujar Zain bangga.

Menurutnya, pengembangan keilmuan tidak hanya mengandalkan buku, tetapi lebih kepada isu kekinian (current issues). “Dan (saya kira) paling challenging (menantang) ada pada jurnal,” kata Zain.

Pria asal Mandar Sulawesi Barat ini berharap, ke depan pihaknya bisa meniru Journal of American Academy of Religion (JAAR), baik dalam tampilan maupun konten. Ia berpikir bagaimana caranya agar para peneliti ini berlangganan jurnal internasional seperti JAAR itu.

“Dengan berlangganan itu maka para peneliti akan membacanya hingga tuntas. Tentu ini akan menginspirasi sekali untuk nulis di jurnal. Sebab, dua jurnal kita ini merupakan kebanggaan Balitbang Diklat. Jadi, ini harus terus diperbarui,” tandasnya.

Jika jurnal Litbang Kemenag bisa tampil seperti JAAR, lanjut Zain, tentu akan bisa mobile. “Jadi, kemasannya itu yang paling penting. Kalau soal konten kita pasti menang. Nah, soal tampilan aja kita yang sering kalah,” paparnya.

Di akhir sambutan, Zain kembali menegaskan soal pentingnya setiap peneliti Puslitbang LKKMO untuk berlangganan minimal tiga atau lima jurnal internasional. Ia juga berharap, jurnal Lektur Keagamaan dan Heritage terus ditingkatkan konten dan akreditasinya.

“Untuk meng-update perkembangan keilmuan dan wawasan, sejak mahasiswa doktoral di UIN Sunan Kalijaga, saya sering ke perpustakaan untuk mengakses jurnal seperti JAAR, The Muslim World Journal, Journal of Islamic Studies Oxford, dan lainnya. Kira-kira 3 sampai 5 jurnal internasional. Itu sangat memperkaya wawasan,” ungkap Doktor Studi Islam jebolan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.

Selain para peneliti, mitra bestari, serta pengelola jurnal dan majalah, kegiatan tersebut mengundang dua narasumber, yakni Prof. Dr. Dwi Purwoko dari LIPI dan Dr. Muhaimin AG, mantan Sekretaris Balitbang Diklat Kemenag. Kedua narasumber memberi masukan sekaligus kritikan mulai judul, konten, hingga hal teknis lainnya.

Pembahasan dijadwalkan sepanjang hari (full day) dengan moderator Masmedia Pinem, koordinator kegiatan pengembangan jurnal yang juga peneliti ahli madya Puslitbang LKKMO.[]

 Musthofa Asrori/diad

Penulis: Musthofa Asrori
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI