Kaban: Ekspose BLA Jakarta Produk Unggulan Balitbang Diklat
Jakarta (30 Desember 2019). Meskipun Ekspose Balai Litbang Agama (BLA) Jakarta diselenggarakan unit pelaksana teknis, namun ini termasuk kegiatan unggulan Badan Litbang dan Diklat.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Balitbang Diklat (Kaban) Abd. Rahman Mas’ud saat memberikan sambutan pada acara Ekspose Produk Kelitbangan BLA Jakarta di Auditorium H.M Rasjidi Gedung Kementerian Agama, Senin (30/12).
Acara Ekspose Produk Kelitbangan Balai Litbang Agama Jakarta Tahun 2019 ini bertujuan sebagai sarana untuk menyajikan hasil dari berbagai produk kelitbangan yang telah dilakukan sepanjang 2018-2019 kepada publik Indonesia, salah satunya Sistem Peringatan dan Respons Dini Konflik Keagamaan.
“Penjelasan terperinci mengenai kerangka konsep dan implementasi sistem tersebut telah disajikan dalam buku Panduan Sistem Peringatan dan Respons Dini Konflik Keagamaan, yang telah ada di tangan hadirin sekalian. Perkenankan saya menjelaskan sedikit tentang sistem ini,” ujar Kaban Mas’ud.
Menurut Kaban, kehadiran sistem peringatan dan respons dini konflik keagamaan diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan efektivitas pencegahan konflik keagamaan agar konflik tidak mengalami eskalasi dan berubah menjadi kekerasan.
“Selain itu, sistem itu dimaksudkan menjadi salah satu upaya untuk memelihara dan memperkokoh kerukunan umat beragama, yang menjadi salah satu pilar bagi terwujudnya kerukunan nasional dan stabilitas politik Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bersama, pemeliharaan dan pengokohan kerukunan umat beragama menjadi salah satu misi penting pembangunan bidang agama yang dimandatkan kepada Kementerian Agama,” paparnya.
Selanjutnya Kaban menjelaskan upaya membangun sistem peringatan dan respons dini konflik keagamaan dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan di bidang teknologi komunikasi dan informasi, serta ketersediaan sumber daya aparatur Kementerian Agama yang tersebar luas di lapangan.
“Terkait hal tersebut, Balai Litbang Agama Jakarta telah menciptakan aplikasi penyuplai informasi untuk memantau situasi kerukunan umat beragama, yang disebut sebagai M-Harmony atau Management Harmony,” ungkapnya.
Dalam tahap pengembangan berikutnya, sistem ini diharapkan dapat melibatkan peran serta Kementerian/Lembaga lain yang terkait serta lembaga-lembaga penggerak kerukunan, seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), majelis-majelis agama, organisasi dan lembaga keagamaan, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta publik yang lebih luas.
“Produk inovasi kelitbangan Balai Litbang Agama Jakarta yang juga penting saya sebut adalah Panduan Penyelenggaraan Pendidikan Agama Berbasis Desa, Panduan Penyelenggaraan Madrasah Digital, serta Panduan Pengembangan Tradisi Lisan di Madrasah,” pungkas Kaban.
Terakhir Kaban menyatakan rasa bangga terhadap BLA Jakarta. Ia memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada Balai Litbang Agama Jakarta yang telah menghasilkan berbagai produk kelitbangan yang sangat inovatif serta memiliki nilai kemanfaatan publik yang sangat besar. []
diad/diad