Padang (Balitbang Diklat)---Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag), Prof. Suyitno, mengingatkan para ASN Kemenag tidak terlibat politik praktis.

Menurut Kaban, salah satu tantangan 2023 ialah akselerasi moderasi beragama dikaitkan dengan maraknya politik identitas. Karena itu, ia mengimbau kepada semua insan ASN Kemenag melakukan langkah preventif untuk tidak menggunakan simbolisme agama dipolitisasi.

“Hal ini penting, karena kita menginginkan konsep beragama digunakan sebagai konsep hidup damai dan penuh toleransi, bukan untuk kepentingan politik,”ujar Kaban saat menutup Pelatihan Legal Drafting dan Manajemen Pondok Pesantren Angkatan IV, PDWK Akidah Akhlak MI, PAI SMP, Pelatihan Metodologi Pembelajaran, Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas, dan Pelatihan Penggerakan Penguatan Moderasi Beragama, di Padang, Sabtu, (11/03/2023).

Pada kesempatan ini, Kaban menegaskan agar jangan sampai mendistorsi agama demi kepentingan politik. “Terlebih, Gus Men mewanti-wanti ASN Kemenag menjadi contoh menetralkan diri dari hal-hal politik praktis,” ujarnya melalui sambungan zoom meeting.

“Cara pandang inilah yang kita gunakan dalam konsep moderasi beragama, sehingga punya perspektif yang sama agar tidak terjebak dengan hal yang sifatnya praktis,” pungkas Kaban.

Penutupan pelatihan periode 6-11 Maret 2023 ini juga diikuti Plt. Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Padang, Aprianto, dan panitia terkait. (Fitria/sri/bas)