(6 Agustus 2019). Badan Litbang dan Diklat adalah jantung Kementerian Agama. Seperti jantung pada tubuh kita, Balitbang Diklat memiliki fungsi yang penting dan strategis untuk Kementerian Agama.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Badan Litbang dan Diklat (Kaban) saat memberikan arahan pada kegiatan Seminar Hasil Penelitian Berbasis Keluaran di Bogor, Selasa (06/08).

“Litbang adalah jantung dan sumber referensi kebijakan Kemenag. Seperti hidden imam, pemimpin yang tidak terlihat tetapi menjadi yang paling utama,” ungkap Kaban.

Pada tahun 2012 Kaban telah menggagas proyek perubahan di LAN tentang riset berbasis keluaran. Gagasan Kaban kini terwujud dalam sebuah kebijakan SK Kepala Badan Nomor 42 Tahun 2018.

“Riset berbasis keluaran memiliki tujuan positif, baik internal maupun eksternal. Secara internal kualitas dan proses hasil kelitbangan semakin meningkat. Sedangkan secara eksternal, khususnya untuk para stakeholder, hasil kelitbangan akan semakin terukur. Budaya akademik pada unit kerja lainnya menjadi lebih baik karena menggunakan hasil riset,” tutur Kaban.

Kaban Mas'ud pun berpesan agar setiap kebijakan harus berdasarkan riset. “Harapan saya tentu saja kualitas penyusunan kebijakan dan program Kemenag lebih tepat sasaran karena sudah diteliti sebelumnya. Hal positif lainnya tentu saja produktivitas dan kualitas penelitian meningkat.

Selain itu, diseminasi hasil penelitian perlu dilakukan dengan serius agar tingkat manfaat semakin tinggi. “Hasil kelitbangan kita termanfaatkan oleh media cetak maupun media elektronik. Selain itu, digunakan pula pada tingkat kementerian seperti Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia,” papar Kaban.

Dalam kesempatan yang sama, Kaban Abd. Rahman Mas’ud berterima kasih dan mengapresiasi Puslitbang LKKMO yang telah mengawal terbitnya Surat Keputusan hingga terselenggaranya kegiatan ini. []

diad/diad