Kaban Litbang dan Diklat Beberkan Tips jadi Pemimpin Uswatun Hasanah

30 Jan 2023
Kaban Litbang dan Diklat Beberkan Tips jadi Pemimpin Uswatun Hasanah
Kaban Suyitno membuka kegiatan Seleksi Calon Peserta Pelatihan Kepemimpinan (SCPPK) di Royal Hotel Bogor, Minggu (29/01/2023).

Bogor (Balitbang Diklat)---Ciri utama seorang pemimpin yang uswatun hasanah, yang dapat menjadi contoh teladan yang baik adalah memiliki karakter kuat, berdisiplin tinggi, punya komitmen, kejujuran, integritas, kredibilitas, kepedulian, dan siap menjadi pelayan.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Suyitno, saat membuka kegiatan Seleksi Calon Peserta Pelatihan Kepemimpinan (SCPPK) di Royal Hotel Bogor, Minggu (29/01/2023).

“Sekolah disiplin itu tidak ada, sekolah uswatun hasanah itu tidak ada, yang ada pendidikan secara teoritis mulai pendidikan dasar sampai perguruan tinggi tapi kita bisa menanamkan pada diri sendiri, karena kita dikenal dengan karakter sendiri sampai pensiun,” katanya.

Menurut Kaban Suyitno, model kepemimpinan zaman dahulu, di mana hubungan hanya seperti “majikan” dengan bawahan sudah tidak sesuai zaman dan tidak dapat lagi diterapkan pada masa sekarang. Cara memimpin seperti itu tidak bisa dilakukan lagi karena kini semua pihak harus berjalan bersama.

“Di zaman yang sarat dengan tantangan seperti sekarang ini, agar organisasi tetap survive, sangat diperlukan seorang pemimpin yang dapat menjadi role model bagi bawahannya, yang mampu menjadi teladan atau contoh bagi yang dipimpinnya,” ujar Guru Besar UIN Raden Fatah ini.

Kaban menambahkan, teladan atau contoh menjadi penting karena akan menjadi figur bagi bawahan yang dipimpinnya untuk mengikuti dan melaksanakan apa yang diinginkan oleh pemimpinnya. 

“Seperti konsep pengajaran Ki Hajar Dewantara: Ing ngarso sung tuladho (maka orang tua atau guru sebagai suri tauladan anak dan siswa), Ing madya mangun karso (yang di tengah memberikan semangat ataupun ide-ide yang mendukung) dan Tut wuri handayani (yang di belakang memberikan motivasi),” imbuhnya.

Kaban berharap SCPPK menjadikan jawaban pelaksanaan pelatihan di Kementerian Agama sebagai salah satu Catur Program yang digaungkan Balitbang Diklat.

“Indeks Profesionalitas dan Indeks Moderasi Beragama menjadi perhatian kita bersama. Hasil survei menunjukkan 40% ASN Kemenag belum memenuhi standar profesional, sementara 30% belum memenuhi standar moderat, ini tentu menjadi PR tersendiri,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat, Syafi’i, melaporkan jumlah peserta kegiatan Seleksi Calon Peserta Pelatihan Kepemimpinan berjumlah 30 orang terdiri dari pejabat/pegawai  Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Bimas Islam, Direktorat Jenderal Bimas Kristen, Direktorat Jenderal Bimas Katolik, Direktorat Jenderal Bimas Hindu, dan Direktorat Jenderal Bimas Buddha.

Selain itu, juga ada dari Inspektorat Jenderal, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, Badan Litbang dan Diklat, dan Mahkamah Agung. Kegiatan berlangsung sejak 29 Januari 2023 dan akan berakhir hingga 31 Januari 2023. (julian/sri/bas)

   

 

Penulis: Julian
Editor: Sri Hendriani/Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI