Kaban Suyitno Ajak ASN Hidupkan Pancasila dalam Berkhidmat kepada Negara

1 Okt 2022
Kaban Suyitno Ajak ASN Hidupkan Pancasila dalam Berkhidmat kepada Negara
Kaban Litbang Diklat Kemenag RI Prof Amin Suyitno (kanan) sedang berbincang santai bersama Dirjen Pendis Kemenag RI Prof M Ramdhani usai upacara Hari Kesaktian Pancasila. (Foto: Ova)

Jakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Badan (Kaban) Litbang Diklat Kemenag Prof. Suyitno mengajak ASN Kemenag agar terus menghidupkan Pancasila dalam kehidupan masyarakat kita, khususnya terkait pengabdian kita sebagai ASN.

“Intinya, hidupkan nilai-nilai Pancasila dalam berkhidmat untuk bangsa dan negara,” kata Kaban Suyitno usai mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2022 di halaman Gedung Kementerian Agama Jl. Lapangan Banteng No. 3 Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Sabtu (1/10/2022).

Kaban mengatakan, Hari Kesaktian Pancasila memiliki sejumlah nilai penting bagi kita sebagai warga negara, terutama ASN Kemenag. Pertama bahwa perjuangan terhadap Pancasila ini melibatkan khususnya keluarga besar para ulama, para kiai, di mana mereka menjadi bagian penting dari founding fathers-nya Kemenag.

“Oleh karenanya, menjadikan Pancasila sebagai way of life keluarga besar Kementerian Agama itu merupakan sebuah keniscayaan. Mengapa demikian? Karena kita lah yang sejak awal mengangkat, menginisiasi, dan memperjuangkan Pancasila sebagai dasar negara dan itu menjadi final,” ujarnya.

Bahkan, lanjut Kaban, tokoh-tokoh kita termasuk K.H. Achmad Shiddiq (Rais Aam PBNU 1984-1991) juga menyampaikan demikian, yakni Pancasila sudah final sebagai sebuah ideologi.

“Kedua, nilai-nilai Pancasila sendiri tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama. Justru dalam banyak hal ia digali dari agama. Ketiga, Pancasila telah menjadi pemersatu, cara pandang, cara berkehidupan, dan cara kekeluargaan,” ujar pria kelahiran Tulungagung, Jawa Timur, 16 Juli 1969 ini.

Kaban Suyitno menambahkan bahwa Pancasila juga menjadi sebuah cara yang mengintegrasikan nilai kebangsaan, dalam konteks ini bagi ASN Kemenag, terlebih dalam konteks moderasi beragama.

“Jadi, moderasi beragama seharusnya menjadi isu yang menjadi konsen kita bersama di mana titik temunya ada di Pancasila,” tandas Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini.

 

Peristiwa historis

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Kemenag Prof. Nizar Ali mengatakan, kesaktian Pancasila merupakan bagian dari peristiwa historis. Tentu memiliki kesejarahan yang luar biasa. Ini merupakan proses panjang yang diupayakan oleh para pahlawan bangsa untuk mempertahankan NKRI dari rongrongan pihak eksternal dan internal.

Hal tersebut dikatakan Sekjen Kemenag usai memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2022 di halaman Gedung Kementerian Agama Jl Lapangan Banteng No. 3 Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Sabtu (1/10/2022).

“Sehingga ini memiliki momen sejarah yang luar biasa untuk kita jadikan dasar bahwa Pancasila harus menjadi satu-satunya ideologi bangsa yang harus dipertahankan. Tidak boleh ada ideologi lain selain Pancasila,” kata Sekjen di ruang lobi lantai 1.

Guru Besar Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini mengatakan bahwa Pancasila adalah guideline atau way of life bangsa. Karena itu, setiap rongrongan yang mengancam eksistensi Pancasila sebagai dasar negara wajib ditolak.

“Kita harus mempertahankan Pancasila sebagai sebuah ideologi negara sampai kapan pun. Karena sebenarnya tidak ada pertentangan antara agama dengan negara dalam Pancasila,” tegas pria asal Jepara, Jawa Tengah ini.

Sekjen berpesan kepada seluruh ASN agar menjadikan Pancasila sebagai dasar negara, sebagai pola hidup berbangsa dan bernegara. “Kalau sudah dilaksanakan tentu akan mencapai keharmonisan dan kedamaian, serta kerukunan di negara kita,” tandas Setjen Nizar.[]

Ova/diad

Penulis: Mustofa Asrori
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI