Kaban Suyitno: Barometer Pengelolaan Kemasjidan dan Kinerja ASN Berasal dari Manajemen Kalbu

28 Jan 2023
Kaban Suyitno: Barometer Pengelolaan Kemasjidan dan Kinerja ASN Berasal dari Manajemen Kalbu
Kepala Badan Litbang dan Diklat memberikan arahan pada kegiatan Pelatihan Manajemen Kemasjidan di wilayah kerja Kankemenag Kab. Boyolali dan Pelatihan Penilaian Kinerja ASN di wilayah kerja Kankemenag Kab. Blora, Sabtu (28/01/2023). (Foto: Mukhlasin)

Semarang (Balitbang Diklat)--- Manajemen kalbu akan melahirkan siapa kita. Hadirnya sisi kemanusiaan ditentukan oleh bersihnya kalbu. Barometer Pengelolaan Kemasjidan dan Manajemen ASN berasal dari upaya mengelola hati ketika diberi tanggung jawab oleh masyarakat.

“Suara hati dapat dikatakan sebagai suara Tuhan, maka sering-seringlah kita mendengarkan suara hati, sebab itu suara yang tulus dari Sang Maha Pembuat Hati,” ujar Kaban Suyitno saat memberi arahan pada Pelatihan Manajemen Kemasjidan dan Pelatihan Penilaian Kinerja ASN yang digelar BDK Semarang, Sabtu (28/01/2023).

Berkaitan dengan suara kalbu tersebut, Kaban menjelaskan mengenai filosofi Tari Saman. “Coba lihat gerakan tari itu, tangan diarahkan ke dada, artinya menuju kalbu. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya mendengarkan suara hati yang melahirkan manajemen kalbu,” kata Kaban yang sedang berada di Aceh sehingga penyampaian materi melalui zoom meeting.

Lebih lanjut Kaban mengatakan Tari Saman memberi inspirasi dengan berkali-kali menepuk dada, filosofinya sedang mengetuk hati. “Jangan pernah abaikan suara hati kita,” ucapnya.

Menurut Kaban, bagi pegawai Kemenag filosofi Tari Saman sangat relevan. Dalam tarian ini terdapat kedinamisan, sehingga hidup tergambar layaknya filosofi Tari Saman.

Filosofi kedua, lanjut Kaban, Tari Saman memberi ilustrasi pentingnya gerak cepat. “Gerakan tarian cepat dan penuh dinamika, ini memberi inspirasi bahwa manusia itu harus quick respon,” ungkap Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini.

Kalau sedikit diurai, kata insan bisa dimaknai dengan dinamis. Ini bisa dicek di tafsir maudhu'i. “Karena kita ditakdirkan Tuhan menjadi manusia, maka harus tercermin dalam sikap dinamis yang dimaknai sebagai quick respon,” katanya.

Quick respon ini penting dalam konteks mengelola masjid dan penilaian kinerja ASN. “Saya berharap pelatihan ini memberikan pemahaman pentingnya mengurus masjid dengan manajemen yang terukur. Selain itu, ASN perlu meningkatkan profesionalisme, khususnya pada pelayanan masyarakat,” tandasnya.

BDK Semarang menggelar Pelatihan Manajemen Kemasjidan di wilayah kerja Kankemenag Kab. Boyolali dan Pelatihan Penilaian Kinerja ASN di wilayah kerja Kankemenag Kab. Blora. Kegiatan berlangsung pada 23 s.d. 28 Januari 2023.

Diad/Sri Hendriani

 

 

Penulis: Dewindah
Sumber: Mukhlasin/Wini
Editor: Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI