Kaban Suyitno: Jangan Mudah Terpancing!

15 Des 2022
Kaban Suyitno: Jangan Mudah Terpancing!

Surabaya (Balitbang Diklat)---Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kemenag RI Prof. Suyitno mengimbau agar tidak mudah terprovokasi aliran ektremisme. Jangan mudah terpancing untuk membenci agama lain.

“Saat ini media sosial telah banyak dimanfaatkan oleh kelompok ektremis atau kelompok ujaran kebencian untuk menyampaikan pandangannya. Maka kita jangan mudah terprovakasi atau terpancing untuk ikut-ikutan menyebarkannya,” ujar Kaban Suyitno saat menyampaikan materi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenag di BDK Surabaya, Rabu (14/12/2022).

Kaban mengajak seluruh peserta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) memanfaatkan media sosial (medsos) untuk menyosialisasikan moderasi beragama. Youtube atau Tiktok dapat digunakan sebagai media edukasi untuk mengajarkan konsep moderasi beragama bagi siswa di madrasah.

“Moderasi beragama dipandang sebagai agama baru, padahal bukan seperti itu. Media sosial bisa menjadi sarana untuk mengedukasi kesalahpahaman ini,” ujar Kaban Suyitno saat menyampaikan materi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenag di BDK Surabaya, Rabu (14/12/2022).

Menurut Kaban, saat ini anak-anak lebih banyak meluangkan waktunya untuk beraktivitas di media sosial, maka relasi mereka lebih dekat ke medsos.” Untuk itu, medsos bisa digunakan untuk menyampaikan pesan tentang moderasi beragama dan hal-hal yang bersifat mendidik,” ungkapnya.

Moderasi beragama adalah cara beragama yang tidak berpihak pada ekstrem kiri dan ekstrem kanan. “Islam tidak mengajarkan ekstrimisme, maka kita kembali pada ajaran Islam yang sejatinya, yaitu dalam ajaran yang komprehensif,” kata pria kelahiran Tulung Agung ini.

Lebih lanjut, Kaban mengatakan bahwa Islam menghargai manusia, tidak memaksa orang yang sudah beragama untuk beragama Islam. Selain itu, Islam tidak membenci agama lain dan menganggap orang lain yang berbeda itu salah.

 “Maka sudah menjadi tugas kita menggunakan medsos untuk mengedukasi moderasi beragama. Dan yang terpenting, jangan mudah terpancing apalagi terprovokasi,” pungkasnya.[]

Wikaning/barjah/sri/diad

Penulis: Wikaning
Editor: Barjah/Sri/diad
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI