Kaban Suyitno: Perlu Angle Baru untuk Glorifikasi Produk Balitbang Diklat
Jakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Amin Suyitno menegaskan pentingnya perubahan angle (sudut pandang) dalam mempromosikan produk-produk hasil riset dan pengembangan yang dilakukan oleh lembaganya.
“Untuk meningkatkan nilai dan daya tarik produk Balitbang Diklat, perlu pendekatan yang lebih inovatif dan relevan dengan kebutuhan zaman,” kata Kaban dalam Focus Group Discussion (FGD) Publikasi dan Kehumasan di Jakarta, Kamis (2/1/2025).
Meskipun Balitbang Diklat telah menghasilkan berbagai produk yang bermanfaat bagi peningkatan kapasitas ASN, pengenalan produk-produk tersebut kepada masyarakat dan instansi terkait masih kurang optimal. Oleh karena itu, perlu pemikiran baru dalam menyusun strategi promosi dan diseminasi informasi.
“Selama ini, banyak produk Balitbang Diklat yang sangat potensial, namun kurang mendapat sorotan yang sesuai dengan ekspektasi publik. Kita butuh angle yang lebih segar, yang bisa menggugah minat dan membuktikan bahwa produk kita tidak hanya berguna tetapi juga berdampak langsung pada efektivitas kerja pemerintah,” ujarnya.
Kaban juga mengungkapkan bahwa perubahan sudut pandang dalam promosi produk kelitbangan dan kediklatan itu tidak hanya soal cara penyampaian, tetapi juga pemilihan media yang tepat. Dia mencontohkan penggunaan platform digital dan media sosial yang lebih interaktif untuk menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk generasi muda yang melek teknologi.
“Anggaplah ini sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan perubahan yang lebih besar dalam birokrasi kita. Jika kita ingin hasil riset Balitbang Diklat lebih dikenal, kita harus bisa beradaptasi dengan cara-cara baru yang lebih atraktif dan mudah diakses,” tegas Guru Besar UIN Palembang ini.
Satu di antara contoh yang disebutkan Kaban adalah pengembangan platform digital untuk pelatihan yang dapat diakses oleh ASN di seluruh Indonesia, yakni MOOC, sehingga tidak hanya memberikan kemudahan akses, tetapi juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) ASN.
Pria asal Tulungagung Jawa Timur ini berharap bahwa dengan pendekatan baru Balitbang Diklat dapat lebih memaksimalkan perannya dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia dan sistem pemerintahan yang lebih baik dan efektif.
“Misalnya saat kegiatan di TMII kemarin, Pak Menteri dan Bu Menteri berkunjung ke beberapa stan ternyata beliau-beliau belum banyak mendapat informasi tentang produk-produk satker di daerah, ketika masuk ke stan Expo BLAJ, misalnya, tanya-tanya tentang Film Pendek Moderasi Beragama,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat, lanjut Kaban, Bu Menteri berencana menggelar nobar (nonton bareng) film-film tersebut. Oleh karenanya, Kaban ingin tim humas membuat semacam resensi film yang menyorot konten dan apa saja yang menarik di balik layar pembuatannya serta menggali ide-ide kreatif.
“Sudah saatnya kita melangkah lebih jauh dalam merancang strategi komunikasi dan promosi yang lebih relevan dengan tuntutan zaman, sehingga produk-produk kita benar-benar bisa memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa,” tutup Kaban.
Pada kesempatan itu, Sesban yang baru Prof Ahmad Zainul Hamdi mengamini arahan Kaban. Ia berkomitmen meningkatkan performa website dan medsos yang dikelola tim humas.
Prof Inung, sapaan akrabnya, kemudian memberi kesempatan kepada para tim humas untuk bersuara. “Saya di sini masih awam dengan isu-isu di lingkungan Balitbang Diklat. Oleh karenanya, saya ingin mendengar dulu,” ujarnya.
“Saya sejak lama bergelut dengan dunia media. Di Diktis Ditjen Pendis saya ciptakan sindikasi media untuk memperkenalkan program-program di sana. Saya yakin di sini bisa kita lakukan,” sambung Prof Inung. (Ova)