Kaban Turut Gembira atas Pelantikan Rektor UIN Jogja sebagai Kepala BPIP

6 Feb 2020
Kaban Turut Gembira atas Pelantikan Rektor UIN Jogja sebagai Kepala BPIP

Jakarta (6 Februari 2020). Setelah sekian lama, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) akhirnya memiliki kepala definitif yang baru setelah Yudi Latif, yakni Prof KH Yudian Wahyudi. Pria yang masih menjabat sebagai rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, sebagai kepala BPIP yang baru, Rabu (5/2).

Sebagai sahabat lama, Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kemenag Abdurrahman Mas’ud merasa senang dan bersyukur bahwa teman baiknya sesama peraih beasiswa Fulbright itu mendapat amanah baru yang sangat prestisius.

“Jika sebelumnya beliau hanya bertanggung jawab di lingkungan Kementerian Agama, lebih spesifik UIN, sekarang lingkupnya nasional. Semua kementerian dan lembaga betul-betul ikut mengawal kaitannya dengan ideologi Pancasila,” kata Kaban.

Menurut dia, sosok Kiai Yudian yang notabene lulusan Pesantren Tremas Pacitan sangat tepat menduduki kursi Kepala BPIP. “Beliau pas duduk di situ. Karena memang sudah banyak kajian dan menulis tentang ideologi. Selain itu, beliau tak hanya menulis, tapi juga practice yakni mengamalkan ideologi tersebut,” tuturnya.

Dalam pengamatan Mas’ud, Yudian telah berpengalaman dalam melakukan dialog-dialog tak hanya tingkat nasional, namun juga internasional. “Dengan demikian, saya sangat percaya bahwa beliau merupakan orang yang tepat,” tandasnya.

Secara khusus, pria asal Kudus ini juga mengirimkan pesan ucapan selamat melalui WhatsApp kendati belum sempat terbalas. Ini dapat dimaklumi mengingat kesibukan Yudian menjelang pelantikannya sebagai Kepala BPIP.

“Saya sempat kirim pesan ke beliau. Alhamdulillah, nderek bingah dulurku, (turut bahagia saudaraku) dilantik presiden besok (hari ini). Posisi dahsyat. “Iam proud of you,” kata Kaban sembari menunjukkan pesan WhatsApp-nya.

Doktor jebolan UCLA Amerika Serikat ini berharap, Pancasila sebagai ideologi bangsa ini semakin kokoh, solid, dan membumi melalui BPIP yang dipimpin sahabatnya itu. “Jika selama ini hanya menjadi wacana, kini saatnya Pancasila diamalkan oleh bangsa kita,” tandasnya. 

Sebagai tokoh pesantren yang memiliki pandangan bahwa NKRI harga mati, lanjut Mas’ud, Yudian dipandang mampu membumikan Pancasila secara lebih mendalam. “Selain itu, empat pilar juga semakin kokoh di tangan Pak Yudian,” pungkasnya. (Ova/bas/ar)

 

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI