Kabar Gembira! Inilah Persembahan Kemenag untuk Masyarakat Ternate

4 Feb 2024
Kabar Gembira! Inilah Persembahan Kemenag untuk Masyarakat Ternate
Kapuslitbang LKKMO Moh. Isom melakukan pembahasan awal proses penerjemahan Al-Qur’an bahasa Ternate bersama Jakarta Islamic Centre, Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam, Unit Pencetakan Al-Qur’an Kemenag, dan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, di Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (PLKKMO) Balitbang Diklat Kementerian Agama RI, Moh. Isom, mengatakan jika kita bicara tentang Ternate, maka tidak lepas kita bicara tentang Kesultanan Ternate yang puncak kejayaannya pada akhir abad ke-16. Adanya kesultanan ini, menurut Isom, menunjukkan bahwa perkembangan Islamisasi di Ternate mengalami perkembangan yang pesat, bukan hanya pada masyarakatnya tetapi juga pada kebudayaannya. 

 

“Bahasa adalah hasil cipta, rasa, dan karsa masyarakat. Suatu budaya yang berkeadaban dari masyarakat meniscayakan adanya penghormatan dan pelestarian terhadap bahasanya. Bahasa juga sebagai identitas dan simbol kebudayaan. Hal ini adalah amanah Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 yang harus kita implementasikan dalam kehidupan berbangsa dan berbudaya,” ujar Isom di Jakarta, Sabtu (3/2/2024).  

 

Isom menyampaikan hal tersebut saat melakukan pembahasan awal proses penerjemahan Al-Qur’an bahasa Ternate bersama Jakarta Islamic Centre, Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam, Unit Pencetakan Al-Qur’an Kemenag, dan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an.

 

Hadirnya Al-Qur’an terjemah bahasa Ternate ini, diharapkan bisa melengkapi perkembangan sejarah Islam di Ternate. Sebagai pusat Kebudayaan dan peradaban Islam di Maluku Utara yang memiliki terjemah Al-Qur’an dengan bahasa ibunya sendiri, bahasa yang paling dimengerti oleh masyarakatnya.

 

“Dengan adanya terjemah Al-Qur’an bahasa Ternate, juga diharapkan masyarakat Ternate bisa lebih dekat dan lebih mampu memahami Al-Qur’an. Impiannya menjadikan Al-Qur’an membumi di tanah Ternate menjadi sebuah keniscayaan,” tegas Isom.

 

Pada pertemuan ini, dibahas alur penerjemahan Al-Qur’an mulai dari penjajakan, pembahasan, rekomendasi, penandatangan MoU, penerjemahan, validasi, layout, tashih, uji publik, dan digitalisasi hingga sosialisasi. Penerjemahan ini nantinya akan melibatkan para ahli dan pakar di bidang  bahasa, kebudayaan, dan sarjana ulumul qur’an, serta dilakukan uji publik untuk memvalidasi keabsahan diksi yang digunakan. (Nurrahmah/Barjah/sri)

   

 

Penulis: Nurrahmah
Sumber: Nurrahmah
Editor: Barjah dan Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI