Kapus Syafii: Corporate Branding Menentukan Identitas dan Tujuan Organisasi
Ciputat (Balitbang Diklat) --- Stakeholders memiliki pengaruh besar terhadap kesuksesan organisasi, maka manajemen stakeholders menjadi hal penting bagi sebuah organisasi.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Syafi’i saat memberikan sambutan pada webinar Issue & Stakeholder Management dan Penguatan Corporate Branding, Selasa (14/3/2023).
Manajemen stakeholder dipahami sebagai bentuk komunikasi yang harus dilakukan organisasi dalam berbagai kondisi yang super kompetitif seperti sekarang. “Langkah awal yang harus dilakukan adalah memahami siapa stakeholder kita. Sebuah organisasi yang mampu mengidentifikasi stakeholdernya dengan baik akan memiliki kesiapan komunikasi dalam menghadapi berbagai situasi termasuk saat krisis menimpa,” ungkap Syafi’i.
“Mungkin sebagian besar masyarakat kita belum tahu apa sebenarnya tugas dan fungsi Kemenag seperti cara menentukan awal Ramadan, Idulfitri, cara mendaftar haji online dan sebagainya,” imbuhnya.
“Maka pehaman yang mendalam tentang stakeholder memungkinkan bagi organisasi untuk menyampaikan pesan sesuai dengan karakteristik stakeholder yang dihadapi,” jelas Kapus.
Pada kesempatan ini Kapus juga menyampaikan bagaimana pentingnya memperkenalkan institusi kepada publik. “Dalam penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai pengenalan institusi kepada masyarakat dan bagaimana institusi tersebut berkinerja bukan hanya tugas humas melainkan tugas kita bersama sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama,” tandasnya.
Kapus menegaskan dengan memperkenalkan institusi akan membangun kepercayaan dan esensi pelayanan kepada masyarakat.
Ia juga menjelaskan corporate branding sangat penting karena untuk menentukan identitas, karakteristik, nilai, dan tujuan organisasi. Hal tersebut dapat mengarahkan masyarakat untuk memilih produk layanan yang ditawarkan organisasi.
Hadir sebagai narasumber pada webinar kali ini Ahli Strategi Komunikasi CPROCOM Emilia Bassar dan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. (RS/diad)