Kebersamaan Dan Kejujuran Sebagai Fondasi Puslitbang LKKMO

29 Jan 2019
Kebersamaan Dan Kejujuran Sebagai Fondasi Puslitbang LKKMO

Bogor (27 Januari 2019). Puslitbang Lektur, Khazah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) melaksanakan Rapat Koordinasi di Hotel Lido Lake Resort & Conference, Bogor. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, 27 s.d 30 Januari 2019 dengan agenda menetapkan misi, menyampaikan informasi penting, dan menyamakan persepsi seluruh pejabat dan staff Puslitbang LKKMO.

Kapus LKKMO, Muhammad Zain dalam laporannya menyampaikan bahwa tahun 2019 LKKMO mengusung tiga motto dan spirit kerja, yakni responsive, futuristic, and prosperity.

“Riset mesti merespons persoalan aktual bangsa dan mampu membuat prediksi-prediksi futuristic yang jauh ke depan serta mensejahterakan. Mensejahterakan maksudnya bukanlah kekayaan tetapi peneliti dapat melaksanakan tugasnya dengan lancar dan baik,” ungkap Zain menjelaskan maksud tiga motto tersebut.

Selanjutnya Kapus menyampaikan program-program unggulan LKKMO. Bidang Lektur memiliki program unggulan Pendirian Pusat Kajian Manuskrip Kegamaan Nusantara; Penilaian buku pendidikan Agama dan Keagamaan; Penerbitan jurnal internasional Heritage ofNusantara; Kajian Tematik Manuskrip Keagamaan (Tafsir bahasa Jawa, Sunda, dan manuskrip haji).

Pada Bidang Khazanah Keagamaan memiliki program unggulan riset metode dan dinamika penerjemahan  Alquran Bahasa Daerah; Penerjemahan, validasi, dan penerbitan Alquran Bahasa Daerah; Penerbitan jurnal Lektur Keagamaan; Sayembara penulisan ringkasan folklor dan naskah keagamaan. Sedangkan program unggulan untuk Bidang Manajemen Organisasi antara lain Penelitian indeks layanan keagamaan; Penyusunan Policy Brief dalam bahasa Inggris dan Indonesia; dan Academic writing bagi peneliti.

Kepala Badan Litbang dan Diklat Prof. Abd. Rahman Mas’ud. Ph.D. menyampaikan dalam sambutannya bahwa hal yang harus ada sebagai fondasi organisasi LKKMO adalah kebersamaan, saling menghargai, mendengar, dan mendukung sehingga tercipta kerjasama yang baik.

“Syarat untuk menciptakan kebersamaan adalah harus ada kejujuran. The only way to build trut is to be honest. There is no other way. When a family values honesty, each family member will be able to express the truth in their lives,” terang Kaban mengutip Shilla Ellison.

Selanjutnya Kabadan mengapresiasi hal unik yang ada pada LKKMO yakni paling advanced, inovatif dan progresif dalam merespons SK Kabadan No 42 tahun 2018 tentang riset berbasis keluaran. Hal ini merupakan sebuah novelty dalam dunia riset di lingkungan Kemenag.

Hal lain yang di-highlight Kaban adalah substansi riset bagi organisasi Kemenag. Riset adalah “jantung dan roh kebijakan” bagi Kemenag. “Maksudnya segala kebijakan yang diambil adalah berdasarkan temuan riset, berlandaskan naskah akademik yang diperoleh melalui penelitian di lapangan. Konsekuensinya sebuah riset harus mengandung relevansi dengan kekinian jaman sekaligus mampu memberikan prediksi-prediksi yang futuristic,” tutur Kaban.

“Generasi milenial tidak membutuhkan gelar yang panjang, tetapi apa yang menjadi relevansi riset. Hasil konkrit sebuah riset adalahpolicy brief yang mampu memberikan respons positif terhadap persoalan kekinian masyarakat-bangsa. Maka untuk menjamin mutu sebuah riset, harus ada tinjauan terhadap prior research,” lanjut Kaban.

Hal terakhir yang dipaparkan Kabadan adalah program unggulan tahun 2019 agar menjawab hasil risalah Jakarta dan hasil permufakatan Yogyakarta yang terkait langsung dengan LKKMO. []

AS/diad

 

 
Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI