Kembangkan Kompetensi, Kemenag Beri Widyaiswara Pengalaman Internasional

2 Des 2024
Kembangkan Kompetensi, Kemenag Beri Widyaiswara Pengalaman Internasional
Shortcourse Pengembangan Kompetensi Widyaiswara Tahun 2024 di Denpasar, Minggu (1/12/2024)

Denpasar (BMBPSDM)---Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) memberi kesempatan 15 widyaiswara (WI) Kementerian Agama untuk mengembangkan kompetensi sekaligus menggali pengalaman internasional di Bali. Giat dikemas dalam shortcourse Pengembangan Kompetensi Widyaiswara Tahun 2024.

 

Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Mastuki mengatakan kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi para WI. Shortcourse mengusung tema "Transcontinental Training: Advancing Indonesian Education Through Australian Personalised Learning Practices", berlangsung pada 1 s.d. 15 Desember 2024.

 

Shortcourse di Bali ini adalah peluang yang harus disyukuri. Narasumber dan trainer dari Universitas Canberra bersedia penuh memfasilitasi kegiatan ini,” terang Mastuki di Bali, Minggu (1/12/2024).

 

Menurut Mastuki, shortcourse tersebut merupakan bukti komitmen BMBPSDM dalam memerhatikan mutu SDM dan pembelajaran. “Mutu pembelajaran sangat ditentukan oleh mutu pengajar, yakni widyaiswara,” ungkapnya.

Shortcourse ini, lanjut Mastuki, merupakan inisiatif dari Kepala BMBPSDM Suyitno sebagai program perdana yang menyediakan pengalaman internasional bagi widyaiswara. Kemenag berharap dengan giat ini, para widyaiswara semakin percaya diri dan terus belajar sepanjang waktu.

 

“Di era digitalisasi dan teknologi, kehadiran ‘manusia’ dalam pembelajaran tetap sangat penting. Manusia dengan super-intelligence dan multi-intelligence tidak dapat sepenuhnya tergantikan oleh mesin,” paparnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Dr. Sitti dari Universitas Canberra menyampaikan apresiasinya terhadap program itu. Personalised Learning di Australia merupakan program ICT yang membangun kerja sama antara guru dan peneliti.

 

“Boleh jadi Personalised Learning bisa berkembang lebih maju di Indonesia karena ini negara yang besar. Kegiatan bertujuan mengembangkan keahlian yang sudah dimiliki oleh para peserta,” katanya.

 

Menanggapi hal tersebut, Munir dari Tim Inovasi menyampaikan bahwa kerja sama Tim Inovasi dengan Australia akan berlangsung hingga tahun 2031. “Para peserta diharapkan bisa menjadi mitra dalam program yang dilaksanakan oleh Tim Inovasi ke depan,” katanya.

 

“Dengan giat ini, diharapkan widyaiswara dapat terus meningkatkan kompetensinya dan memberikan kontribusi besar bagi peningkatan kualitas pembelajaran di Indonesia,” pungkasnya.

 

Hadir pada kesempatan tersebut, tim pengajar dari Universitas Canberra, yaitu Assoc. Prof. Dr. Maya Gunawardena, Dr. Emily Hills, dan Dr. Sitti Patahuddin, serta tim inovasi Munir dan Kepala Bagian Tata Usaha Pusdiklat Tenaga Teknis Muhtadin.

 

(Dipo Barnu)

 

Penulis: Dipo Barnu
Sumber: Pusdiklat Teknis
Editor: Dewi Indah Ayu
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI