Kemenag Buka Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka, Pendaftaran Sampai 9 Mei 2023

4 Mei 2023
Kemenag Buka Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka, Pendaftaran Sampai 9 Mei 2023

Ciputat (Balitbangdiklat)---Kementerian Agama melalui Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan kembali membuka pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka bagi guru, kepala madrasah, pengawas, dosen, widyaiswara, dan semua pembelajar yang ingin mengetahui seluk beluk Kurikulum Merdeka dan bagaimana mengimplementasikannya.

Kepala Pusdiklat Teknis, Mastuki, mengungkapkan bahwa pelatihan ini lebih dimaksudkan ke arah yang lebih implementatif. "Pelatihan ini diarahkan pada tahap yang lebih implementatif. Jika sebelumnya materinya pada konten kurikulumnya saja, maka sekarang sudah diarahkan pada implementasinya," terangnya di Ciputat, Kamis (4/05/2023).

Menurutnya, pelatihan pada tahap implementasi ini masih menggunakan pola yang sama, yaitu pelatihan dengan metode Asynchronous yang bertumpu pada kemandirian peserta. “Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka ini digelar secara online mandiri berbasis MOOC atau Massive Open Online Course. Peserta pelatihan bisa mengikutinya secara mandiri, kapan pun, dan dari mana pun,” terangnya.

Menurut Mastuki, pendaftaran Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka dibuka dari 4 sampai 9 Mei 2023. "Para guru, kepala madrasah, pengawas, dosen, widyaiswara, dan semua pembelajar yang ingin mendaftar, bisa klik di link berikut: https://pintar.kemenag.go.id/,” tuturnya.

“Pelaksanaan pelatihan akan berlangsung dari 10 sampai 21 Mei 2023,” tutur Mastuki.

“Peserta pelatihan akan mendapat sertifikat 40 jam pelajaran. Tidak dipungut biaya untuk mengikuti pelatihan alias gratis,” sambungnya.

Mastuki menambahkan, Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka dimaksudkan untuk memberi ruang kebebasan bagi guru, kepala madrasah, pengawas, dosen, widyaiswara, dan semua yang ikut pelatihan untuk menjadi pembelajar sejati. Pelatihan ini dirancang dengan tingkat fleksibilitas dan aksesibilitas tinggi. Konten dan materi serta metodenya memungkinkan peserta merdeka belajar untuk mengikutinya sesuai waktu dan kebutuhan pengembangan diri.

"Kurikulum merdeka sesuai dengan watak pendidikan yang hakikatnya memerdekakan manusia. Kurikulum merdeka bukan hanya menstimulasi merdeka belajar, tapi juga merdeka mengajar," tandasnya. (beta/bas/sri)

   

 

Penulis: Muhtadin
Editor: Abas/Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI