Kemenag Era Gus Men, Tumbuh Faster, Better, dan Stronger

10 Okt 2024
Kemenag Era Gus Men, Tumbuh Faster, Better, dan Stronger
Menag Yaqut di acara Festival Religion dan Peluncuran Logo Hari Santri 2024 di Jakarta, Rabu (10/10/2024).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Selama kepemimpinan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Kemenag menjadi faster, better, dan stronger. Banyak capaian yang telah diraihnya, baik pada aspek layanan keagamaan maupun layanan pendidikan agama dan keagamaan.

 

“10 tahun berjalan, Kemenag tumbuh secara berkelanjutan menjadi faster, better, dan stronger,” ujar Menag Yaqut di acara Festival Religion dan Peluncuran Logo Hari Santri 2024 di Jakarta, Rabu (10/10/2024).

 

Faster

Faster, Menunjukkan proses Kemenag dalam pelayanan umat yang semakin cepat. Hadirnya Pusaka SuperApps, layanan Kemenag berada dalam satu genggaman, “Seluruh layanan online Kemenag terintegrasi ke dalam aplikasi,” ujarnya.

 

Menurut Gus Men sapaan akrab Menag Yaqut, yang signifikan juga terjadi dalam layanan sertifikasi halal. Sejak 2019 - 2024, layanan sertifikasi halal menghasilkan 5.302.257 produk bersertifikat halal. Selain itu, akselerasi Kemenag dalam pelayanan yang cepat juga mendapatkan apresiasi dari publik.

 

“KemenPANRB pada 2023 mendaulat Kemenag sebagai kementerian dengan Pelayanan Publik Terbaik. Tahun ini, KemenPANRB kembali mengapresiasi Kemenag sebagai Penyelenggara Inovasi Pelayanan Publik Terbaik,” ungkap Gus Men.

 

Better 

Better, Layanan Kemenag yang semakin baik, dibuktikan pada penyelenggaraan ibadah haji, layanan Kantor Urusan Agama (KUA), “Kami terus berinovasi memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji, baik pada aspek layanan transportasi, konsumsi, kesehatan, termasuk manasik,” imbuhnya.

 

Gus Men juga telah melakukan revitalisasi 1.206 KUA, ditambah dengan proses digitalisasi dan sistem online, dampaknya pelayanan terhadap umat juga semakin baik. Fakta ini dibuktikan dengan hasil indeks kepuasan layanan KUA yang mencapai 83,26, dengan kategori tinggi.

 

Kemenag menjadi lebih baik juga terlihat pada aspek pendidikan agama dan keagamaan. Saat ini, madrasah menjadi pilihan utama. Hal ini tidak terlepas dari prestasi para siswa madrasah yang sangat membanggakan seperti Olimpiade Sains dan lainnya.

 

“Saat ini, usul penegerian 39 Madrasah dan 10 satuan Pendidikan Keagamaan Kristen sudah disetujui Kementerian PANRB. Kemenag juga telah meresmikan Dhammasekha sebagai Pendidikan Keagamaan Buddha Formal di Indonesia. Akreditasi Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri juga meningkat hingga 160%, dari 7 menjadi 18 PTKN yang saat ini terakreditasi ‘Unggul’. 

 

“Kemenag juga mendirikan UIN Siber Syekh Nurjati. Ini merupakan universitas Islam negeri siber pertama. Saat ini, terdapat 4.200 mahasiswa terlayani melalui Program jarak jauh, di mana separuhnya mendapatkan Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB),” katanya.

 

Kemenag, lanjut Gus Men, telah menggulirkan program Kemandirian Pesantren. Saat ini ada 3.600 pesantren binaan yang telah menghasilkan 432 Badan Usaha Milik Pesantren, dan pada pelaksanaan Kediklatan, Kemenag melakukannya dengan lebih efektif dan efisien lelalui inovasi MOOC Pintar.

 

“Sejak diluncurkan pada 2022, tercatat ada 1.332.907 peserta yang mendapat layanan kediklatan. Padahal, jika dilakukan secara konvensional, kediklatan ini hanya bisa menjangkau 70.000 peserta per tahun,” sambungnya.

 

Stronger

Stronger, secara kelembagaan, Kementerian Agama semakin memperlihatkan kekuatannya. Berdasarkan penilaian publik sejak 2018-2023, Reformasi Birokrasi Kemenag mendapat kriteria sangat baik, “Sejak 2016 sampai sekarang atau sembilan kali berturut-turut, Kementerian Agama juga mendapat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari auditor BPK, ucapnya.

 

Apresiasi Komisi Pemberantasan Koprusi (KPK) pada Kemenag sebagai kementerian/lembaga dalam pencehaan korupsi. Sementara, pada aspek implementasi transformasi digital, Kementerian PANRB pada evaluasi 2023, mengganjar Kemenag atas implementasi transformasi digital dengan kriteria ‘sangat baik’.

 

Gus Men menegaskan bahwa ia dan para Menteri Agama sebelumnya diikat pada kesamaan untuk terus merawat kerukunan umat dan meningkatkan kualitas kehidupan beragama. Menurut, capaian yang diraih saat ini merupakan rangkaian sejarah yang panjang, “Berbagai capaian yang kita banggakan saat ini, itu semua karena kita melanjutkan dan belajar dari orang-orang sebelum kita, dengan berbagai inovasi,” pungkasnya.

 

Tampak hadiri pada perhelatan ini Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Suyinto dan para pejabat eselon I lainnya, para ASN Kemenag, perwakilan dari ormas keagamaan, organisasi kepemudaan, tokoh dari berbagai agama, serta para pengasuh dan santri pondok pesantren. Acara ini sekaligus menandai kick-off Hari Santri 2024 berikut dengan logo dan theme song-nya.

 

(Barjah)

Penulis: Barjah
Sumber: Sekretariat Badan
Editor: Dewi Indah Ayu/Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI