Kemenag Melepas Riset Aksi Mahasiswa Pada Komunitas Suku Anak Dalam Jambi

3 Jul 2019
Kemenag Melepas Riset Aksi Mahasiswa Pada Komunitas Suku Anak Dalam Jambi

Bungo (1 Juli 2019). Kementerian Agama melalui Puslitbang Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat tahun ini kembali menggelar riset aksi mahasiswa di daerah khusus 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdalam).

Kegiatan riset aksi dimulai di Jambi dengan melepaskan satu tim mahasiswa berjumlah sepuluh orang ke komunitas Suku Anak Dalam di Muara Bungo Jambi. Kegiatan merupakan kerjasama Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan dan Universitas Islam Sultan Thaha Saefudin Jambi.

Pelepasan riset aksi dibarengkan dengan momentum pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa se-Pulau Sumatera yang diselenggarakan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di seluruh Sumatera. Hadir dalam acara pelepasan ini Bupati Bungo Mashuri.

Pada kesempatan ini Balitbang Diklat Kemenag beserta  Universitas Islam Sultan Thaha Saefudin Jambi melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Pihak Kemenag diwakili oleh Kabid Litbang Pendidikan Keagamaan Muhamad Murtadlo, sedangkan dari pihak UIN Jambi diwakili langsung oleh Rektor Universitas Islam Sultan Thaha Saefudin Jambi.

Bupati Bungo Mashuri mewakili Pemerintah Kabupaten Bungo menyampaikan selamat datang kepada para peserta KKN. Pihaknya mengatakan rasa bangganya karena Kabupaten Bungo menjadi lokasi KKN bersama PTKIN se-Pulau Sumatera dan menjadi lokasi riset Aksi kerjasama UIN Universitas Islam Sultan Thaha Saefudin Jambi dengan Kementerian Agama Pusat.

Ia berharap program KKN  dan riset aksi ini dapat berjalan sebagaimana yang  diharapkan. Dia juga turut berbangga karena pada saat itu pula Jambi dijadikan lokasi KKN-Tematik Serumpun Melayu se-Sumatera, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

“KKN merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam pengabdian masyarakat. Kehadiran mahasiswa ditengah-tengah masyarakat dan desa menjadi pelopor agent of changeatau agen perubahan bagi kemajuan desa dan masyarakatnya,” kata Bupati Mashuri di lokasi penandatanganan kerja sama di Kantor Bupati Bungo Propinsi Jambi.

Kegiatan Riset Aksi Mahasiswa berada dibawah koordinasi peneliti Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan. “Para mahasiswa bertindak sebagai  kolaborator, yakni melakukan analisis mikro terhadap berbagai permasalahan terkait pendidikan agama dan keagamaan pada masyarakat sasaran, yakni komunitas Suku Anak Dalam, sedangkan peneliti pusat akan melakukan analisis makro dari kesimpulan-kesimpulan yang didapatkan para mahasiswa di lapangan,” jelas Muhamad Murtadlo.

Riset Aksi Mahasiswa UIN Jambi ini sedianya akan ditempatkan komunitas Suku Anak Dalam (SAD) yang berlokasi di dusun Klukup Pasir Putih, Desa Dwi Karya Bhakti, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo. Komunitas ini dipilih karena pada lokasi itu terdapat dua kelompok Suku Anak Dalam, yaitu Suku Anak Dalam yang menetap dan Kelompok Suku Anak Dalam yang masih pulang pergi ke hutan (kelompok Badai). Riset akan dilaksanakan selama satu bulan. Adanya dua variasi sasaran ini diharapkan riset aksi ini mendapatkan gambaran yang lebih utuh dalam merumuskan treatmen yang tepat bagi Suku Anak Dalam.

Suku Anak Dalam yang dikenal dengan Suku Kubu atau  Orang Rimba adalah salah satu suku bangsa minoritas yang hidup di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Riset Aksi ini dimaksudkan untuk meningkatkan peran serta Kementerian Agama melalui Perguruan Tinggi Keagamaan dalam pembangunan di Wilayah 3T selain itu untuk penguatan Pendidikan Agama dan Keagamaan di 3T.

Pelepasan riset Aksi Mahasiswa di Jambi ini sekaligus mengawali rangkaian pengiriman riset aksi mahasiswa di lima lokasi 3T yang lain, yaitu Suku Dayak di Kalimantan Barat (kerjasama dengan IAIN Pontianak), Suku Bajo (Kerjasama dengan IAIN Kendari), Pulau Seram (Kerjasama dengan IAIN Ambon), Palu (Kerjasama dengan IAIN Palu), Pulau Rote (Kerjasama dengan STAIS Kupang).

“Khusus Maluku dan dan Kupang, Riset Aksi Mahasiswa akan melibatkan mahasiswa lintas agama,” tambah Murtadlo. Hal itu dikaitkan dengan pesan menteri agama yang ingin Kementerian Agama mendorong tumbuhnya kebersamaan umat beragama dalam pembangunan nasional. []

 

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI