Kepala Madrasah Harus Terus Upgrade dan Update Diri
Tangerang (Balitbang Diklat) - Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat bekerja sama dengan Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melaksanakan program Madrasah Education Quality Reform (MEQR) melalui pelatihan Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah Angkatan XIII s/d XVI di Tangerang.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Badan Litbang dan Diklat Suyitno mengatakan bahwa berdasarkan Data PISA (Programme for International Student Assessment), Indonesia masih berada pada posisi yang relatif rendah. Artinya masih harus bekerja keras.
Ia menggambarkan kinerja petani sebagai salah satu contoh baik sebuah profesi. Meski tanpa kepastian gaji, petani tetap rajin ke sawah.
“Petani bekerja tanpa pengawasan, tanpa gaji tetap, dan tanpa tunjangan, tetapi tetap rajin ke sawah. Mereka menanam, menyirami, menjaga, dan mengawasi sawahnya dari hama dan gangguan mulai pagi bahkan sampai pagi lagi,” ujar Kaban Suyitno, di Ciputat, Minggu (31/3/2024).
“Mereka bekerja keras melakukan semua itu tanpa mengeluh,” imbuhnya.
Menurut Suyitno, kepala madrasah merupakan ujung tombak pendidikan Indonesia. “Seperti halnya petani sebagai penyedia makanan bagi masyarakat Indonesia, maka kepala madrasah dan guru-guru harus dapat menyediakan pendidikan yang baik bagi anak-anak Indonesia,” tuturnya.
Lebih lanjut, Kaban mengatakan bahwa UNESCO pernah memberikan istilah Learning Loss, yaitu murid dan guru rajin ke sekolah namun tidak ada hasil. Murid tidak bertambah pandai dan guru tidak ada peningkatan pengetahuan, bahkan menurun.
Untuk itu, Kaban mengimbau agar jangan sampai menjadi ‘petani’ yang meninggalkan sawahnya. “Sesuai dengan program pelatihan Madrasah Education Quality Reform, saya mengajak para guru dan kepala madrasah untuk bereformulasi dan mereformasi mindset,” ungkapnya.
Terakhir, Suyitno berharap setelah pelatihan peserta dapat ter-update ilmu pengetahuannya dan ter-upgrade kualitasnya. “Mari kuatkan komitmen, dengan semangat pembaruan, semangat reform, semangat pembaruan,” katanya.
“InsyaAllah kita dapat mencegah kondisi learning loss dan mampu mengejar ketertinggalan di masa yang mendatang,” pungkasnya.
Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Mastuki menyampaikan bahwa tujuan dari pelatihan tersebut adalah menanamkan pemahaman yang mendalam mengenai strategi transformasi pendidikan dan memberikan inspirasi yang nyata.
"Saya berharap peserta mendapatkan inspirasi dan praktik-praktik baik yang dapat didesiminasikan kepada para peserta pelatihan demi peningkatan kompetensi kepala madrasah dan praktisi pendidikan di seluruh Indonesia,” tandasnya.
Pelatihan Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah dilaksanakan pada tanggal 31 Maret s.d. 4 April 2024 di Sapphire Sky Hotel & Conference BSD Tangerang.
Pelatihan diikuti 160 peserta, terdiri dari Kepala Madrasah dan Kepala RA di Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten, DKI Jakarta, Lampung, dan Kepulauan Bangka Belitung.
(Kusuma/diad)