Kerjasama dengan IAIN Surakarta, Puslitbang BALA Uji Draft Pedoman Dakwah Islam Wasathiyah Karakter Indonesia

13 Okt 2017
Kerjasama dengan IAIN Surakarta, Puslitbang BALA Uji Draft Pedoman Dakwah Islam Wasathiyah Karakter Indonesia

Solo (13 Oktober 2017). Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan (BALA) telah mengadakan Uji Draft Pedoman Dakwah Islam Wasathiyah Karakter Indonesia dalam bentuk workshop di Kota Ambon, Provinsi Maluku pada tanggal 4-6 Oktober lalu. Kegiatan yang dipusatkan di Provinsi Maluku itu bertempat di Hotel Amaris, Rabu (11/10).

Untuk kedua kalinya, Workshop Uji Draft Pedoman Dakwah Islam Wasathiyah Karakter Indonesia diadakan di Kota Surakarta, yang biasanya dikenal dengan Kota Solo. Di salah satu kota batik nusantara ini, kegiatan diadakan bekerjasama dengan IAIN Surakarta, khususnya Fakultas Ushuluddin dan Dakwah.

“Kami sangat senang bisa kerjasama dalam Uji Draft Pedoman Dakwah Islam Wasathiyah Karakter Indonesia yang disusun oleh Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan ini. Dengan kegiatan ini setidaknya diharapkan bisa memperkaya wacana di lingkungan kampus, selain bagi para pelaku dakwah di lingkungan Kota Surakarta yang terlibat di dalamnya”, demikian penjelasan Imam Mujahid, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta, dalam sambutannya saat membuka acara workshop.

Dipusatkan di Hotel Megaland, workshop diikuti sejumlah 32 orang pelaku dakwah dari berbagai latar belakang di lingkungan Solo Raya. Beberapa penyuluh agama Islam, da’i/da’iyah, takmir masjid, pejabat Kankemenag Kota Surakarta, dan sejumlah dosen IAIN Surakarta tampak mewarnai di salah satu ruangan pertemuan dari Hotel Megaland tersebut. Sejauh pengamatan Balitbang, peserta yang hadir rata-rata berpendidikan S2 (magister). Ini hal yang berbeda dari pelaksanaan workshop uji draft di Kota Surakarta.

Dalam kesempatan diskusi, Supandi Dosen IAIN Surakarta memberikan catatan.“Karena pedoman ini lahir dari Kementerian Agama, maka perlu dicek kembali status kualitas beberapa hadist yang dijadikan sebagai dalil, jangan sampai kecolongan”, kritiknya. Peserta lain dari Penyuluh Agama Islam mempertanyakan latar belakang disusunnya pedoman ini. Menurutnya, ada kesan kekhawatiran pada kelompok tertentu. Ini yang harus dihindari, imbuhnya. Hal-hal teknis penulisan juga tidak sedikit mendapatkan sorotan dari peserta lainnya.

Kegiatan yang ditutup oleh Kapuslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan ini berjalan dinamis, penuh antusias, sarat kritik, terutama pada sisi subtansi. Para peserta yang diundang mengikuti acara secara serius tapi santai dari awal sampai akhir, tak ada seorangpun yang izin apalagi membolos. Saling lempar pertanyaan dan kritik mewarnai setiap sesi yang berjalan.

Sebagaimana di Ambon, kegiatan di Solo ini juga panitia dari Puslitbang BALA hadir bersama tiga orang narasumber sekaligus kontributor tulisan pada pedoman ini, antara lain: Abdul Aziz, Pengajar Pascasarjana Universitas Islam Jakarta, Marzani Anwar, Pensiunan Ahli Peneliti Utama Balai Litbang Agama Jakarta, dan Ahmad Yani, Praktisi Dakwah dan Pengurus Dewan Masjid Indonesia Pusat. []

Edijun/AR/diad

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI