Ketua Komisi VIII DPR-RI Dorong Pemerintah Berperan Aktif Cetak Penghafal Al-Qur’an

7 Mei 2015
Ketua Komisi VIII DPR-RI Dorong Pemerintah Berperan Aktif Cetak Penghafal Al-Qur’an

Jakarta (7 Mei 2015). Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay berkesempatan memberikan sambutan pada acara Milad ke-18 Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal (BQMI) dan Promosi Kelitbangan Kementerian Agama Tahun 2015, Rabu (6/5). Milad dan Promosi Kelitbangan diselenggarakan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMA), Badan Litbang dan Diklat di Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

Selain Ketua Komisi VIII DPR RI, hadir pula Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, perwakilan Duta Besar negara sahabat, alim ulama dan tokoh nasional.

Dalam sambutannya, Saleh menilai BQMI yang dikelola oleh LPMA memiliki peran yang sangat strategis. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar, sudah selayaknya pemerintah melalui Kementerian Agama berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan kitab suci umat Islam, Al-Qur’an.

Saleh menyampaikan harapan agar Kementerian Agama, sebagai lembaga yang menaungi BQMI, memberikan perhatian serius terhadap pengelolaan BQMI. “Sebagai lembaga yang menganggarkan biaya pengelolaan Bayt Al-Qur’an, saya tentu sangat berbahagia jika Bapak Menteri memperhatikan lembaga ini,” ujarnya.

Sebagai politisi Senayan, Saleh berjanji akan mendukung peningkatan anggaran pengelolaan BQMI. “Secara politik, saya akan mendukung pak,” demikian janjinya.

Ia menilai, pemerintah belum menunjukkan keseriusan dalam menjaga kemurnian Al-Qur’an. Salah satu indikasinya adalah sampai saat ini, pemerintah tidak memiliki lembaga yang mampu mencetak para penghafal Al-Qur’an (hafidz). “Jujur saja, sampai saat ini saya belum melihat lembaga pemerintah mampu mencetak para hafidz. Tunjukkan kepada saya lembaga pemerintah mana yang mampu mencetak hafidz. Hafidz yang ada, mereka biasanya dibina di pesantren-pesantren, bukan lembaga pemerintah. Karena itu, saya menilai peran pemerintah dalam menjaga Al-Qur’an masih sangat kurang,” tegasnya.

Oleh karenanya, Saleh berharap pemerintah dapat meningkatkan perannya dalam mencetak para hafidz. Ia secara khusus menyampaikan kepada Badan Litbang dan Diklat untuk melakukan kajian serta penelitian dalam rangka mencetak hafidz di Indonesia. “Karena itu, mungkin perlu ada satu program dari Litbang yang ikut meramu dan mencetak para hafidz di Indonesia,” pesan politisi dari Partai Amanat Nasional ini.

Di akhir sambutannya, Saleh kembali mengingatkan kepada seluruh hadirin, pentingnya menjaga Al-Qur’an. “Kalau Al-Qur’an kita jaga, mudah-mudahan Al-Qur’an akan menjaga kita, dan kita bisa memberikan pengabdian terbaik untuk negeri ini. Karena itu pak Menteri, saya titipkan pengelolaan BQMI ini kepada Kementerian Agama. Secara politik DPR akan mendukungnya,” tuturnya, diikuti tepuk tangan meriah para hadirin.[]

Ags/viks/rin/ags

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI