Kinerja Individu Adalah Kinerja Organisasi

31 Agt 2021
Kinerja Individu Adalah Kinerja Organisasi

Jakarta (30 Agustus 2021).  Sekretariat Badan Litbang dan Diklat menyelenggarakan kegiatan Penilaian Laporan Kinerja (LKj) dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Kegiatan berlangsung secara blanded (daring-luring) dengan melibatkan peserta dari Biro Ortala, Biro Kepegawaian, Inspektorat Jenderal, dan pegawai Balitbang Diklat dari Pusat dan Daerah.

Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Muharam Marzuki pada sesi pembukaan mengimbau kepada seluruh pegawai agar dapat menunjukkan kinerja dengan maksimal. Menurut Sesban, kinerja individu berbanding lurus dengan kinerja organisasi.

“Sebagai pegawai kementerian/lembaga, ASN harus mampu menyelesaikan tugas dan kewajiban sebagai abdi negara. Selain itu, perlu pula menunjukkan loyalitas kepada lembaga,” ujar Sesban Muharam mengawali arahannya di Jakarta, Senin (30/8/2021).

Sesban mengatakan salah satu ciri orang yang tidak setia kepada negara/lembaga adalah mengabaikan tugas. “Pada kondisi tersebut, pimpinan berperan sebagai pengawas yang bertugas menegur pegawai dengan kinerja buruk. Teguran dilakukan secara lisan maupun tulisan, bahkan bisa berupa BAP,” kata Sesban.

Akuntabilitas, lanjut Sesban, merupakan pertanggungjawaban terhadap publik. Bentuk akuntabilitas seorang ASN adalah kinerja yang baik. “Kinerja yang baik ditunjukkan dengan sikap dan perilaku kerja yang baik pula,” ujarnya.

Sebaliknya, ASN yang tidak berkinerja baik berarti tidak bertanggung jawab terhadap rakyat/negara. Oleh karena itu, menurut Sesban, momen pertemuan evaluasi SAKIP ini dapat menjadi sarana menambah wawasan dan jam terbang sehingga skill terus bertambah.

“Seperti seorang pilot, ia dipercaya menerbangkan pesawat karena pemenuhan skill atas jam terbang yang dimilikinya,” kata Sesban.

Menurut Sesban Muharam, orang yang tidak loyal kepada negara bisa dikatakan memiliki sifat kemanusiaan ataupun religiusitas yang lemah. Setiap manusia, apapun agamanya pasti memililiki empat sifat “given”. Salah satunya adalah menerima kebenaran/kejujuran.

“Apapun pekerjaan dan profesinya, kejujuran/kebenaran adalah hal yang tidak bisa dihindari, sekalipun perampok, pasti di dalam hatinya mengatakan bahwa ini salah. Namun karena dorongan lingkungan dan lemahnya religiusitas, kemudian perbuatan itu dilakukannya. Dalam dunia birokrasi, menegakkan kebenaran ini sangat penting. Kalau tidak dilakukan maka lembaga ini akan hancur,” ucapnya.

SAKIP ini adalah bentuk tanggung jawab sebagai ASN kepada rakyat/negara. Sistem yang telah dibuat merupakan bagian dari mekanisme pelaksanaan tugas dan alur evaluasi yang diatur secara formal dalam peraturan perundang-undangan.

“Jagalah setiap aktivitas dan pekerjaan sesuai koridor dan rambu-rambu yang ada. Laksanakanlah tugas dan fungsi dengan sebaik-baiknya,” tandas Sesban mengakhiri sambutan dan arahannya.[]

Efan Gada/diad

 

Penulis: Efan Gada
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI