KMBAAAL Dorong Terciptanya Atmosfir Perdamaian Dunia

16 Nov 2023
KMBAAAL Dorong Terciptanya Atmosfir Perdamaian Dunia
Kaban Suyitno saat diwawancarai awak media, di Jakarta, Kamis (16/11/2023).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Prof. Suyitno mengungkapkan pihaknya mengagendakan perhelatan akbar Konferensi Moderasi Beragama Asia-Afrika dan Amerika Latin (KMBAAAL) yang akan dilaksanakan pada 11 sampai 13 Desember 2023.

 

Konferensi tersebut, menurutnya, salah satunya bertujuan untuk menggelorakan Kembali api dan semangat deklarasi Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung 1955. Menjaga peran Indonesia bagi masyarakat global dengan berlandaskan khususnya pada semangat konferensi Asia-Afrika 1955.

 

“Selain itu, konferensi ini juga diharapkan mampu mengembangkan peran diplomasi publik internasional republik Indonesia melalui moderasi beragama. Mendorong terciptanya atmosfir perdamaian, dan kerukunan umat beragama di dunia,” ujar Suyitno, di Jakarta, Kamis (16/11/2023).

 

Di hadapan para awak media, Kaban Suyitno juga menjelaskan dorongan dan tujuan di balik inisiatif ini. Menurutnya, konferensi ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah era penuh semangat yang dilakukan Presiden Soekarno pada masa lalu. 

 

Pada masa itu, jelas Suyitno, negosiasi pasca Konferensi Asia-Afrika memiliki peran penting dalam membahas penguatan kemanusiaan. Namun, gagasan yang melibatkan Amerika Latin tidak terealisasikan, dan kini Kementerian Agama merasa penting untuk memperluas cakupan konferensi ini.

 

Kementerian Agama, lanjut Suyinto, merasa perlu untuk membawa agama ke panggung internasional sebagai solusi kemanusiaan. “Agama harus hadir dengan solusi kemanusiaan, melibatkan negara-negara Asia-Afrika, yang notabene sebagai tempat tumbuhnya agama-agama di dunia ini," ungkapnya.

 

Oleh karena itu, Suyitno menyampaikan bahwa konferensi yang bertemakan Religion and Humanity ini akan memberikan pesan kepada dunia. Masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi dalam upaya penguatan kemanusiaan dan moderasi beragama dengan caranya masing-masing.

 

“Setiap usaha harus mendukung kemanusiaan dan bergerak menuju ke arah yang positif," pungkasnya. (Ilda/Barjah/bas)

   

 

Penulis: Ilda
Sumber: Ilda
Editor: Barjah dan Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI