Kolaborasi untuk Inklusi: Reborn 15 Hadirkan Strategi Kampus Ramah Difabel

26 Jun 2025
Kolaborasi untuk Inklusi: Reborn 15 Hadirkan Strategi Kampus Ramah Difabel
Reborn 15 bertajuk Akomodasi yang Layak untuk Disabilitas pada Perguruan Tinggi, Rabu (25/6/2025).

 Jakarta (BMBPSDM)---Dalam upaya memperkuat komitmen terhadap pendidikan inklusif, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Keagamaan (Pusbangkom SDMPK) berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Reborn 15 bertajuk Akomodasi yang Layak untuk Disabilitas pada Perguruan Tinggi. Webinar bertempat di FITK UIN Jakarta, serta disiarkan langsung melalui kanal YouTube Pusbangkom SDM dan Pendis Channel.

 

Kasubdit Pengembangan Akademik, Imam Bukhori menekankan pentingnya akomodasi layak bagi penyandang disabilitas di perguruan tinggi keagamaan. Menurutnya, terdapat dua bentuk akomodasi yang krusial, yaitu pembentukan Unit Layanan Disabilitas dan pengajaran muatan pendidikan inklusif.

 

“Muatan inklusi bisa dituangkan dalam bentuk mata kuliah tersendiri atau diinsersikan dalam mata kuliah lain. Kemenag telah menyiapkan infrastruktur yang mendukung semua PTK untuk mengimplementasikan ini, termasuk pelatihan bagi dosen yang akan mengampu mata kuliah inklusif,” ungkap Imam di Jakarta, Rabu (25/6/2025).

 

Ia juga menjelaskan dua pendekatan strategis yang digunakan Kemenag dalam mendorong kampus inklusif, yakni mainstreaming dan piloting. “Semua pelatihan harus mengandung materi inklusi. Kami juga menetapkan tujuh PTKI sebagai piloting kampus inklusif yang akan menjadi model praktik baik untuk didiseminasikan ke kampus lainnya,” paparnya.

 

Senada dengan itu, Sekretaris Pokja Inklusi Pendis, Siti Sakdiyah menegaskan bahwa akomodasi layak dimulai dari pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai. Selain itu, menurutnya, penting dilakukan identifikasi awal terhadap mahasiswa baru penyandang disabilitas.

 

“Langkah ini akan memudahkan dosen dalam menyesuaikan metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing mahasiswa,” ujar Sakdiyah.

 

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama FITK UIN Jakarta, Salamah Agung, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin.

 

“Kami sangat terbuka terhadap inisiatif edukatif seperti ini. Ketika pertama kali dihubungi oleh tim Pusbangkom, kami langsung merespons dengan antusias. Ini bentuk sinergi positif antara kampus dan instansi pemerintah dalam mendorong pendidikan inklusif,” ujar Salamah.

 

Kegiatan tersebut diakhiri dengan pesan kuat bahwa kampus harus menjadi ruang inklusif bagi semua. Inklusi bukan sekadar memberi tempat istimewa, melainkan memastikan setiap individu memperoleh tempat yang layak. Ketika akses terbuka bagi semua, maka pendidikan benar-benar menjadi milik bersama.

 

(Muhammad Fatihul Afham)

Penulis: Muhammad Fatihul Afham
Sumber: Pusbangkom SDM Pendidikan dan Keagamaan
Editor: Dewi Indah Ayu D.
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI