Surabaya (BMBPSDM)---Kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya Japar mengukuhkan Koordinator Widyaiswara (Korwi) BDK Surabaya Makmun Hidayat. Dalam sambutannya, Japar berharap agar ada peningkatan kinerja widyaiswara.

“Di tangan ketua koordinator sebelumnya, M. Zanuar Anshori, kepengurusan berjalan luar biasa. Banyak kemajuan dan kebermanfaatan bagi institusi, khususnya widyaiswara,” ungkap Kepala BDK Surabaya Japar mengawali sambutannya, Kamis (13/2/2025).

“Ke depan, menjadi tantangan bagi pengurus yang baru agar ada peningkatan prestasi dan profesionalisme widyaiswara,” imbuhnya di hadapan seluruh ASN BDK Surabaya yang hadir.

Pada kesempatan tersebut, dicanangkan pula Zona Integritas (ZI). Menurut Japar, salah satu syarat menjadi balai besar diklat, BDK Surabaya harus menerapkan ZI.

”Kenaikan status menjadi balai besar merupakan bentuk apresiasi. Adapun ZI bertujuan untuk pencegahan tindak korupsi dan nepotisme, sekaligus meningkatkan pelayanan,” katanya.

Korwi BDK Surabaya

Dalam sambutannya, Ketua Koordinatori Widyaiswara Makmun Hidayat menyatakan hal tersebut menjadi langkah awal mengabdi untuk negeri tercinta. Menurutnya, kepengurusan Korwi periode 2025-2027 mengusung visi ‘Widyaiswara profesional, Ber-AKHLAK, dan berkinerja unggul’. 

“Visi dijabarkan menjadi beberapa misi yang mengerucut pada beberapa program unggulan yakni, merit system pelatihan, capacity building, diseminasi, forum Widya Bakti, Warta Widya, dan Widya Ber-AKHLAK,” urainya.

Makmun juga mengucapan terima kasih kepada Koordinator WI periode 2023-2025 M. Zanuar Anshori atas kerja keras yang sudah dilakukan,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Zanuar mengucapkan terima kasih kepada kepala dan kasubbag TU yang telah mendukung program widyaiswara. Juga kepada seluruh pengurus yang telah bekerja sama untuk menyukseskan semua program.

"Mohon maaf belum bisa memenuhi semua harapan. Semoga di bawah kepemimpinan Pak Makmun, Korwi BDK Surabaya bisa lebih baik, terutama bisa menyejahterakan para WI,“ pungkasnya.

Terakhir, Bidang Humas Korwi Sholehuddin menegaskan pentingnya personal branding (citra diri) widyaiswara. Selama ini banyak potensi widyaiswara yang belum terpublikasi atau terekspos.

”Kami ingin fokus mem-branding para widyaiswara yang hebat-hebat itu. Dengan demikian, secara tidak langsung akan mem-branding lembaga. Bidang humas akan mengoptimalkan media sosial seperti instagram dan media online lainnya,“ pungkasnya.

(Sholehuddin)