Jakarta (Balitbang Diklat)---Kementerian Agama kembali meraih prestasi gemilang dengan mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Kementerian Agama (LKKA) tahun 2023.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, laporan keuangan Kementerian Agama dan laporan keuangan pinjaman luar negeri untuk tahun 2023 mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian. Selamat kepada Kementerian Agama atas pencapaian ini," ujar Ahmadi Noor Supit, di Jakarta, Senin (15 /7/2024).

Anggota V BPK RI terebut juga menekankan pentingnya implementasi rekomendasi dari BPK untuk menjaga kesehatan keuangan dan operasional kementerian. Ia berharap hal ini berdampak positif pada kondisi kesehatan jemaah haji. 

“Pemeriksaan pendahuluan atas penyelenggaraan ibadah haji tahun ini sedang kami laksanakan, dan semoga hasilnya dapat memperbaiki pengelolaan keuangan," tambahnya saat pengumuman penghargaan pada acara penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik pemeriksaan kepatuhan dan kinerja yang dilakukan BPK RI. Pihaknya akan terus berusaha menindaklanjuti rekomendasi yang diberikan.

Menag Yaqut juga mengapresiasi peran BPK RI dalam mengevaluasi pelaksanaan program dan anggaran di Kementerian Agama. "Evaluasi ini memungkinkan kami untuk konsisten dalam pengelolaan keuangan negara yang lebih baik di masa mendatang," ucapnya.

Menurut Yaqut, prestasi ini bukan akhir, melainkan awal dari upaya Kementerian Agama untuk terus meningkatkan akurasi dan transparansi dalam laporan keuangan. "Kami berharap koordinasi yang baik akan terus terjaga, menghasilkan sinergi dan solusi dalam meningkatkan laporan keuangan yang akurat dan transparan," ujarnya.

Dengan capaian opini WTP ini, Kementerian Agama menegaskan komitmennya terhadap tata kelola keuangan negara yang baik. Prestasi ini juga membawa harapan baru bahwa program dan kegiatan Kementerian Agama akan semakin tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Pencapaian ini menjadi dorongan besar bagi Kementerian Agama untuk terus meningkatkan kinerja dan kualitas tata kelola keuangan, demi mewujudkan pembangunan di bidang agama yang lebih baik di masa depan," tutup Yaqut. (Barjah/bas/sri)