Langkah BDK Bandung Menuju Kegiatan Pelatihan Bermutu
Bandung (Balitbang Diklat)---Sekretaris Balitbang Diklat Kementerian Agama RI, Arskal Salim, mengapresiasi capaian serapan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung yang sampai pertengahan April mencapai serapan anggaran 26%. Ia optimis memasuki bulan Mei akan mencapai 40%, dan pada gilirannya target serapan bulan Juli 80% akan tercapai.
Arskal menyampaikan hal tersebut saat memberikan arahan dan sekaligus membuka kegiatan Focus Group Discussion dengan menghadirkan peserta dari unsur pegawai BDK Bandung, Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat, Biro Kesra Pemprov Jabar, dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI.
Arskal juga mendorong agar BDK Bandung segera merevitalisasi sarana vital untuk mendukung penyelenggaraan pelatihan bermutu. Menurutnya, dukungan vital itu untuk penyelenggaraan pelatihan bermutu. “Aset BMN yang bisa diganti segera lakukan, agar tidak menghambat peremajaan. Maka, aset lama bisa dihapuskan atau dihibahkan,” ujarnya di Bandung, Kamis (18/4/2024).
Saat ini arah kebijakan anggaran Kementerian Agama 2024 menekankan pada capaian serapan anggaran 80% di Bulan Juli 2024. Terkait hal tersebut, masih terdapat beberapa agenda tersisa, dan di antaranya adanya akun yang masih diblokir dalam Automatic Adjusment (AA).
Pada kesempatan tersebut, Arskal memastikan agar program prioritas menjadi perhatian penting. Hal ini terutama untuk optimalisasi serapan anggaran. “Strategi lain yang dapat dilakukan adalah kegiatan secara paralel, antara kegiatan klasikal kampus dengan klasikal di luar kampus,” tegasnya.
Terkait pelaksanaan optimalisasi kegiatan di kampus, Arskal mendorong adanya upaya peningkatan kapasitas. Ia berharap di tahun 2025 nanti ada rencana yang matang untuk kegiatan tersebut, setelah program beautifikasi 2024 bisa selesai.
Namun demikian, Arskal juga mengingatkan selain target serapan, juga perlu diimbangi dengan akuntabilitas. “Semua kegiatan harus terlaporkan tepat anggaran tepat capaian. Dengan demikian, ada keseimbangan antara kuantitas dengan kualitas kegiatan,” pungkasnya. (Firman Nugraha/Barjah/bas)