Jakarta (Balitbang Diklat)---Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan (BALK) Balitbang Diklat Kementerian Agama RI mengadakan Seleksi Naskah Jurnal Open Journal System (OJS) Harmoni untuk Tahun Anggaran 2024. Acara ini berlangsung di Jakarta, Rabu (13/3/2024). Dihadiri sejumlah peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), pengelola Jurnal Dialog Balitbang Diklat, serta para Fungsional dan Pelaksana dari Puslitbang BALK.

Sesi diskusi menjadi sorotan dalam acara ini, yang turut dihadiri narasumber terkemuka, Ketua Tim Jurnal dan Publikasi Ilmiah dari Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Yoga Dwi Arianda. Dalam diskusi tersebut, Yoga menyampaikan beragam catatan dan langkah-langkah yang diperlukan untuk proses reakreditasi ulang Jurnal Harmoni.

"Saya ingin menekankan pentingnya menelusuri beberapa nilai yang perlu diperhatikan lebih lanjut, terutama melalui bukti-bukti yang diperoleh dari mitra bestari yang terlibat dalam proses reviu naskah," ujar Yoga di Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Menurut Yoga, ada beberapa catatan dari para asesor yang perlu dicermati kembali, terutama aspek substansi. "Beberapa reviewer (mitra bestari) perlu mendalami ulang reviu mereka untuk memberikan catatan yang lebih substansial. Misalnya, ada data yang perlu diolah dan kekurangan-kekurangan lainnya yang harus disampaikan oleh mitra bestari, bukan hanya seputar layout atau bahasa," ungkapnya.

Dalam pertemuan ini, Yoga berharap dapat memberikan informasi terbaik untuk meningkatkan kualitas Jurnal Harmoni serta meraih peningkatan akreditasi dari Shinta 3 menjadi Shinta 2. Untuk proses reakreditasi, pihaknya telah menerima data bahwa Jurnal Harmoni telah mengajukan Volume 20 Nomor 2.

"Sesuai kebijakan, diperlukan empat nomor baru untuk memenuhi syarat. Saat ini, Jurnal Harmoni sudah memenuhi kriteria untuk mengajukan reakreditasi," sambung Yoga.

Tujuan utama dari reakreditasi ini adalah meningkatkan kualitas jurnal serta memperoleh akreditasi yang lebih tinggi guna meningkatkan reputasi dan daya saing jurnal dalam ranah akademik, diakui secara internasional, menarik perhatian para peneliti, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. 

Agus Mulyono bertindak sebagai moderator dalam sesi diskusi ini, memandu perbincangan yang konstruktif dan informatif mengenai langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan peningkatan kualitas jurnal tersebut. (Barjah/bas/sri)