Legasi bagi Masyarakat Aceh, Ini Pesan pada Pembangunan BDK

1 Agt 2024
Legasi bagi Masyarakat Aceh, Ini Pesan pada Pembangunan BDK
Kepala Badan Litbang dan Diklat Suyitno saat memberikan arahan pada kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan BDK Aceh di Aceh Besar, Kamis (1/8/2024).

Aceh Besar (Balitbang Diklat)---Kepala Badan Litbang dan Diklat Suyitno mengaku meminta arahan khusus dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait pembangunan gedung BDK Aceh. Gus Men, panggilan akrab Menteri Agama, mengimbau agar pembangunan dilakukan dengan profesional dan on the track.

 

“Gus Menteri menitipkan salam untuk masyarakat Aceh. Beliau berpesan bahwa keberhasilan pembangunan gedung BDK Aceh menjadi komitmen untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada masyarakat Aceh,” kata Suyitno saat memberikan arahan pada Peletakan Batu Pertama Pembangunan BDK Aceh di Aceh Besar, Kamis (1/8/2024).

 

Mengutarakan kembali pesan Gusmen, Suyitno mengatakan bahwa gedung BDK Aceh menjadi legasi bagi masyarakat Aceh. Hal tersebut menjadi penanda komitmen Badan Litbang dan Diklat Kemenag untuk meningkatkan human resources masyarakat Aceh.

 

“Setelah berdirinya, kami berharap dapat menstimulasi masyarakat Aceh untuk memanfaatkan gedung BDK Aceh semaksimal mungkin. Ini bukan hanya untuk internal ASN Kemenag, tetapi masyarakat Aceh pun bisa menggunakannya,” tutur Suyitno.

 

“Ke depan, dengan berdirinya gedung BDK Aceh, diharapkan mampu meningkatkan output dan outcome yang nyata bagi sumber daya manusia di Aceh,” imbuhnya.

 

Sejalan dengan Inovasi Balitbang Diklat

Pada kesempatan itu, Kaban Suyitno menjelaskan inovasi pelatihan yang tengah dilaksanakan Balitbang Diklat. Ia mengatakan, instansi yang dipimpinnya itu sedang giat melaksanakan pelatihan dengan ditandai pembangunan human resources di satu sisi dan penguatan infrastruktur di sisi yang lain.

 

Salah satu program yang menunjang hal tersebut adalah smart classroom. Di kelas ini, semua layanan pelatihan dilakukan secara digital system. Akses kelas dan materi menggunakan platform digital learning system.

 

“Di BDK Aceh, sudah menjadi satu paket pembangunan smart classroom sehingga bisa memfasilitasi peningkatan human resource yang lebih terbuka dan masif. Selain itu, sumber belajar tidak lagi tunggal dari widyaiswara melainkan bisa mengakses dari platform digital tersebut,” urai Kaban Suyitno.

 

Balitbang Diklat juga sedang berproses menuju Corporate University yang dirintas melalui Massive Open Online Course (MOOC). Pelatihan melalui MOOC ini telah diikuti oleh ratusan ribu peserta.

 

“Ke depan, pelatihan harus berlandaskan institutional needs bukan personal needs. Maka yang menjadi landasan pelatihan adalah person follow institutional, program pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan institusinya,” tuturnya.

 

“Kebutuhan institusi bisa dilihat dari Renstra, maka segala pelatihan harus mendukung program-program yang telah ditetapkan pemerintah lima tahun ke depan,” tandasnya.

 

Tampak hadir pada kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan BDK Aceh, PJ Bupati Kabupaten Aceh Besar yang diwakili Kepala Syariat Islam Rusdi, Kepala Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh Azhari, Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Arskal Salim, Kepala Biro Umum Faisal Musa’ad, para pejabat di lingkungan Provinsi Aceh, para pejabat dari Koramil dan Polres Aceh, para pejabat di lingkungan Badan Litbang dan Diklat, serta para alim ulama di wilayah tersebut.

 

(diad)

Penulis: Dewi Indah Ayu D
Sumber: Kontributor
Editor: Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI