LEKTUR AGAMA YANG DIMINATI JAMAAH MASJID KAMPUS

23 Sep 2008
LEKTUR AGAMA YANG DIMINATI JAMAAH MASJID KAMPUS

LEKTUR AGAMA YANG DIMINATI JAMAAH MASJID KAMPUS

Oleh : Badri Yunardi dan Abdan Syukri 

Dalam proses pembentukan watak dan sikap keberagamaan seseorang ternyata lektur keagamaan mempunyai andil/pengaruh sangat besar, pengaruh tersebut terserap melalui minat baca, diskusi dan seminar terhadap isi atau kandungan lektur keagamaan.  

Wujud dan bentuk lektur keagamaan yang banyak diminati masyarakat terutama di kalangan jamaah masjid kampus itu sangat berbeda, sebab ada kecenderungan bahwa lektur keagamaan yang masuk dan beredar di kalangan kampus itu tidak terbatas, baik dari segi alirannya maupun substansinya. Sehingga pemahaman civitas akademika khususnya para mahasiswa yang tergolong dalam jamaah masjid kampus terhadap lektur keagamaan tersebut berada pada tingkat pengetahuan agama cenderung sangat beragam.Dari aneka ragam bahan bacaan lektur keagamaan yang telah diserap oleh jamaah masjid kampus tersebut dapat berdampak pada pemahaman keagamaan yang berbeda-beda, bahkan dapat mengarah pada sifat eksklusif.Dengan menggunakan data baik yang kualitatif maupun kuantitatif kajian ini bertujuan untuk melakukan inventarisasi mengenai lektur keagamaan yang diminati oleh kelompok jamaah masjid kampus. Penelitian inidilakukan di perguruan tinggi IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Universitas Indonesia, untuk mengungkapkan bagaimana interpretasi jamaah terhadap lektur keagamaan yang diminati dan sejauh mana sikap keberagamaan jamaah.Dalam pengumpulan data menggunakan tehnik wawancara mendalam, penyebaran angket dan pengamatan terlibat untuk melihat secara langsung aktivitas keagamaan jamaah masjid kampus. Temuan-temuan yang diperoleh antara lain.

A. IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.Wujud lektur keagamaan yang beredar di kalangan jamaah masjid kampus IAIN Syarif Hidayatullah sangat hiterogen, namun pada dasarnya lektur keagamaan tersebut merupakan bacaan pokok sesuai identitas lembaga sebagai perguruan tinggi Islam. Adapun macam lektur tersebut antara lain : Membumikan al-Quran, Mukjizat Al-Quran, Wawasan al-Quran, Ulumul Quran, Lentera Hati, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis, Tasawuf dan Perkembangannya, Fiqh Islam, Ibnu Katsir, Al-maraghi, Fiqh Mazahib Al-arbaah, Fiqh Sunnah, Bidayatul Mujtahid. Islam Agama Doktrin dan Peradaban, Islam Aktual dan Riyadussalihin.
2.  Bentuk lektur keagamaan yang diminati di kalangan mahasiswa jamaah masjid kampus cakupannya lebih luas baik buku kontemporer maupun klasik, namun secara khusus buku-buku keagamaan yang diminati tersebut berisikan tentang kajian ke Islaman, Islam dan kemasyarakatan, dakwah Al-Quran dan kemasyarakatan, filsafat, tasawuf, tauhid, teologi, hukum, pemikiran sosial kemasyarakatan. Buku-buku tersebut antara lain :Islam Doktrin Peradaban, Membumikan al-Quran, Tafsir al-Manar, Peta Bumi Intelektual Muslim, Wawasan al-Quran, Islam Inklusif, Islam Alternatif, Kesehatan Mental dan Ilmu Jiwa Agama, Fiqh Mazahib Al-arbaah, Fiqh Wanita, Lentera Hati, Halal dan Haram, Masailul Fiqhiyah, Panduan Dakwah bagi Juru Dakwah dan Sejarah Syiah.
3.Buku-buku yang mereka baca dirasakan oleh mahasiswa cukup komunikatif dan dapat difahami isinya, tema isi yang belum dipahami secara mendalam didiskusikan bersama untuk mendapat kejelasan.
4. Lektur keagamaan yang mereka baca umumnya dapat mempengaruhi cara pandang dan sikap para jamaah, sikap tersebut dapat lebih moderat, tidak jumud, dapat memahami orang lain dan tidak fanatik. Namun demikian kaitan dengan perilaku keseharian, pengetahuan yang diperoleh belum sepenuhnya dapat diamalkan dalam perbuatan sehari-hari. 

B. Universitas Indonesia (UI).
1. Para jamaah masjid Arif Rahman Hakim memiliki kecenderungan yang tinggi dalam meningkatkan kajian-kajian keagamaan. Ini terlihat dari minat baca yang tidak hanya terbatas pada literatur yang sifatnya umum, tetapi juga pada literatur keagamaan, misalnya banyak di antara mahasiswa yang belajar dan mendalami buku-buku hadis Nabi, tafsir, fiqh dan akidah baikdengan menggunakan bahasa Indonesia, Arab maupun Inggris. Mereka juga mengadakan seminar dan diskusi tentang disiplin ilmu ke Islaman.
2.  Lektur keagamaan yang banyak diminati jamaah masjid kampus Universitas Indonesia adalah lektur yang isinya maupun sistem penulisannya menarik, sistematis, uraian/materinya mudah dipahami dan mengandung terobosan ilmiyah serta halamannya tidak terlalu panjang. Lektur tersebut antara lain : Perbandingan Mazhab Dalam Masalah Fiqh, Dakwah Islam Dan Masa Depan, Agama Dan Sains, Minhajul Qoshidin (Jalan Orang Yang Mendapat Petunjuk), Ketauhidan Dan Aqidah Serta Filsafat, Quran Tafsir dan As-sunnah dan Berjuang Di Jalan Allah. Para jamaah masjid tersebut sesudah membacanya, biasanya mereka membawa hasil bacaan tersebut ke forum seminar atau diskusi kecil-kecilan kemudian menyampaikan/menyiarkan di masjid walau hanya beberapa ayat atau hadis Rasul.
3. Setelah mengkaji isi bacaan tersebut selanjutnya menggabungkan dengan disiplin ilmu tertentu yang di tekuni, untuk dijadikan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan keyakinan dasar yang tidak menyimpang dari ketetapan ajaran agama.
4.Lektur keagamaan yang beredar di kalangan jamaah masjid kampus sebenarnya sangat banyak, namun tidak seluruhnya diminati oleh jamaah. Lektur tersebut antara lain : Perbandingan Mazhab Dalam Masalah Fiqh, Riyadussalihin, Ilmu Fiqh (Ibadah, Muamalat, Munakahat), Durotun Nasihin, Empat Kelas Agama Di Perguruan Tinggi, Tafsir Quran, Seleksi Hadis Sahih Tentang Targib Dan Tarhib, Menganjurkan Amal Kebaikan Dan Kebajikan Al-­Munaziri, Hadis Sahih Bukhari Muslim, Perbandingan Agama, Akidah Akhlak, Paradigma Islam, Bulugul Marom, Ekonomi Islam, Kedudukan Ilmu Dan Ulama, Syura Bukan Demokrasi, Fatwa Kontemporer, Peta Rohani Intelektual Di Indonesia.Dalam penyampaian ajaran/faham keagamaan terhadap anggota kelompoknya mereka tetap mengacu pada Al-Quran dan hadis, tapi ada beberapa hadis yang dianggap dhaif sehingga mereka berpegang pada kitab­-kitab tertentu sebagai referensinya.***

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI